Jumat, 12 Agustus 2016

CAS 403 : DHARMA BERBICARA DENGAN SAMRAT BINDUSAR TENTANG ISI HATINYA YANG SELALU MENYALAHKAN PUTRANYA ASHOKA, BINDUSAR MENYADARI JIKA SEMUA YANG TELAH KELIRU DENGAN ASHOKA, DAN MEMINTA PADA DHARMA UNTUK SEGERA MEMANGGIL ASHOKA, ASHOKA DATANG MENCERITAKAN HAL YANG SELAMA INI DISEMBUNYIKAN DARI AYAHNYA



SKRIP SINOPSIS : Juamat  12  Agustus 2016. Kode CAS : 11.08
TAYANGAN ONLINE   TANPA SUBTIITLE  http://www.desi-tashan.com/359240-chakravartin-ashoka-samrat-11th-august-2016-episode/
STT ONLINE :http://www.desi-tashan.com/359314-chakravartin-ashoka-samrat-11th-august-2016-written-episode/gust-2016-written-episode/

Samrat Bindusar sedang duduk termenung, Rani Dharma datang ke kamarnya, Bindu mengatakan pada Dharma "Anak ku sendiri bermain permainan seperti ini dengan ku".
Dharma mengatakan pada Bindusar " Aku percaya mereka tidak akan bisa melakukan itu, pahamilah dirinya"
Bindusar mengkoreksi perkataan Rani Dharma"Mengapa tidak, kau perlu menemukan jawaban terlebih dahulu, jika dia tidak mempunyaki kesabaran dengan semua ucapan teka-tekinya"
Dahrma mengatakan " Bahkan aku tidak pernah menyembunyikan sesautu dari mu, ini hanya nasib buruk putra ku karena dia tidak pernah mendapatkan kepercayaan dari ayahnya, bukankah dia anak kita dia , dia anak terbaik diantara semua anak mu, putra pelayan telah melakukan tugasnya, dia sangat menyayangi mu, menghormai mu bakhan setelah kau menyuruhnya pergi selama 14 tahun di pengasingan, apapun yang sudah di lakukannya sampai saat ini, dia melakukan segalanya hanya untuk membuat mu merasa bangga, dia melakukan segala sesuatu untuk dapat membuntukan dirinya di depan mata mu, bagaimana kau akan memberikannya hadiah?" Hadiah mu hanyalah menyalahkannya untuk sesuatu yang tidak beres ketika dia memang tidak bersalah"

Samrat Bindusar masih memikirkan semua ucapan Rani Dharma, Dharma mengatakan "Ashoka memiliki niat yang  sangat tulus  namun kau mengangkat pedang pada dirinya, aku akan kehilangan baik itu anak dan juga suami ku, aku tidak ikut campur, anak ku tidak pernah mempunyai niat yang salah, dia selalu membuktikan perbuatannya, keputusannya untuk kebaikan Magadha, bahkan kau tidak percaya dengan Chanakya?". "Apakah dia telah memilih Ashoka jika dia tidak percaya padanya?". "Tidak dia bukan memilih orang lain tapi putra ku Ashoka, ini takdirnya, Acharya percaya padanya bahkan ketika Ashoka masih kecil, keyakinannya tidak pernah goyah, tapi Ashoka selalu dituduh untuk sesuatu atau tentang hal yang lain oleh mu, apa kau tahu siapa yang lemah, Milikmu!". Bindu hanya terdiam mendengarkan Dharma berbicara padanya ".

Kilas balik ditampilkan ketika Bindusar memikirkan saat  Ashoka sejak masa kecil selalu menunjukkan kepedulian pada dirinya, perjuangan Ashoka menadapatkan pedang Cahndaragupta, ketika menolongnya dari musibah kebakaran istana, saat Ashoka berjuang melawan Nicator dan Miarkhurasan, ketika Drupat mati terpanah dan Bindu menyalahkan atas tindakan Ashoka bahkan ketika itu Bindusar nyaris menggantung Ashoka di tiang gantungan karena kematian Drupat, begitu juga pada saat Ashoka mengungkap sosok Gondna yang tidak lain Helena, Bindu hanya terdiam memikirkan semua ucpaan Dharma.

Dharma mengatakan "Musuh kita selalu mengetahui jika kau tidak akan membuang kesempatan bahkan hanya satu detik saja untuk mengambil sikap terhadap Ashoka,  atau  setidaknya hanya untuk sedikit saja menyalahkan dia, mereka telah merencanakannya, tapi meskipun bergitu Ashoka masih tetap berdiri kokoh, aku terkejut ketika ayah dan anak tidak saling mempercayai satu sama lain apakah ini yang di maksud dengan memanggilnya anak tercinta mu?". "Jika ini memang cinta maka aku percaya untuk ini lebih hanya akan menjadi kutukan dari pada berkat, bukankah orang tua memberikan berkat pada  anak-anak mereka, tapi sayangnya, aku tidak bisa melakukannya sendiri". Dharma menangis dan akan meninggalkan Bindusar, namun Bindusar  merespon  dan kemudian meminta Dharma memanggil Ashoka untuk datang menemuinya.

Kemudian, Ashoka datang menemui Bindusar  dan hanya tertunduk serta mencakupkan tangannya di depan ayahnya. Bindusar mengatakan "Apakah semua yang telah dikatakan oleh ibu mu benar, maka kau mempunyai banyak kesempatan untuk mengatakan semuanya kepada ku". Ashoka mengatakan "Hari ini seharusnya kau merasa malu dihadapan semua orang karena aku".
Bindusar menegaskan pada Ashoka " Itu bukan tentang diri ku, tapi hari ini tentang diri mu, katakan pada ku semua kerbenaran yang telah kau sembunyikan sampai hari ini, aku tahu jika musuh tinggal dekat dengan ku tapi aku tidak bisa mengenali atau bahkan melihat mereka".

Rani Dahrma juga meinta pada Ashoka untuk berbicara pada Ashoka " Guru ku Chanakya meninggalkan pesan untuk ku sebelum dia meninggal, dia telah menulis tentang hal terburuk mengenai musuh ternbesar kami bukanlah orang luar istana, tapi mereka ada didalam istana ini, ini jelas mengisyaratkan jika Saudara-saudara ku (Sushima dan Siamak), Cahrumitra, Helena dan Mahamatya terlibat daalam hal itu".
Kilas balik di tampilkan tentang insiden pembunuhan Chanakya yang telah dilakukan oleh Musuh-musuh Magadha, bahkan Ashoka menceritakan semuanya kepada ayahnya ketika Sushima datang mencarinya di rumah sewaannya. Dharma menangis sedih, ketika dia mengingat sewaktu di kelilingi oleh musuh-musuh Magadha dan mengusirnya serta menendang Dharma dan hampir mencelakai putra kedua Dharma yang baru saja di lahirkan.

Bahkan Ashoka menambahkan "Ayah aku tidak memiliki bukti apapun terhadap mereka sehingga mereka berkeliaran dengan riang di sekitar isatan ini, mereka mencoba untuk membunuh ku berkali-kali untuk membuat ku lemah dan menyakiti keluarga ku.

Kilas balik kembali di tampilkan ketika Ashoka pingsan saat mengejar Gondna dan Sushima datang dan membuat Ashoka pingsan dan akan menyerangnya dengan pedangnya namun saat itu sesorang (Nayak sebelum meninggal) datang membantu Ashoka.

Ashoka mengatakan "Ini semua terkait dengan mu ayah, tapi aku tidak akan pernah membiarkan mereka menang, serangan mereka hanya akan memperkuat tekad ku",  ketika itu Bindusar juga bertanya  hal yang sebenaranya tentang Siamak, Ashoka hanya terdiam mengingat semua perkataan Helena ketika dia dipenjara dan mengatakan hal yang sebenarnya tentang jatti diri Siamak bukanlah anak dari Bindusar melainkan darah daging antara Noor dan Justin, Ashoka akan menceritakan namun Dharma menggelengkan kepalanya dan membuat Ashoka urung untuk menceritakan semuanya kepada ayahnya.

Bindusar bertanya pada Ashoka "Lalu apa yang akan kau lakukan jika kau berada dalam posisi ku?". Ashoka mmenjawab "Mereka yang telah menjadi penyebab tewasnya guru ku, mereka harus di bunuh secepatnya karena mereka merupakan penghianat  terbesar Magadha, aku tidak akan menyia-nyiakan bahkan satu menit pun untuk dapat melakukannya"
Bindusar mengatakan " Tidak jangan sekarang, Kaurwaki benar, membunuh pelakukanya tidak sepenting menyelamatkan, baiklah berharap tidak ada yang tidak bersalah ketika semuanya akan terungkap, dalam hal ini Kaurwaki tidak bertanggung jawab atas apa yang telah terjadi, pertama pernikahan akan tetap dilangsungkan kemudian kita akan memutuskannya, aku berdoa jika tidak  ada yang terjebak dalam situasi yang sama, aku harus sebagai seorang ayah dan juga sebagai seorang suami, aku berjani pada mu, hari ini aku akan memberikan kekebasan penuh untuk melakukan apa yang benar, setelah pernikahan mu, bahkan salah satu penghianat akan melarikan diri, baik itu Mahamatya, Cahrumitra atau anak-anak ku (Sushima dan Siamak), kau akan membunuh mereka semua, kau akan membebsakan tanah air kita dari dosa-dosa mereka, akulah kendala terbesar mu sampai hari ini untuk kau menyatukan india, tapi aku akan memastikan kau akan menjadi Cakhravatin Ashoka Samrat untuk memenuhi impian Chanakya dan juga impian ibu mu untuk membangun persatuan India setelah semua ini!". Ashoka berlutut dan menyentuh kaki ayahnya, Bindusar memberkati Ashoka dan dia yakin jika Ashoka akan menang. Ashoka dan Bindusar berpelukan . Dharma terharu bercampur bahagia melihat Suami dan putranya..

Bindusar ingin menangani Jagannath untuk langkah pertama agar pernikahan Ashoka dengan Kaurwaki bisa terjadi tanpa kesalahpahaman apapun, namun Ashoka tidak yakin dan bertanya  pada ayahnya "Ayah, apakah Jagganath akan setuju?". Bindusar meyakinkan Ashoka tentang hal itu.

Jagganath berbicara dengan istrinya diruang keluarga Magdaha, sementara itu Kaurwaki hanya terdiam, Jagannath mengatakan pada istrinya  "Jika Devi dan Kaurwaki masih berfikir aku tidak benar, ayah dan anak akan saling bertentangan dan akan mengangkat pedang satu sama lain, kau juga akan melihatnya, apakah kau juga berfikir juka rempat ini aman?"
Ibu Kaurwaki  menghampiri putrinya, dia mencoba untuk  memberitahu Kaurwaki yang masih diam duduk di kursi untuk ikut pergi bersama dengannya "Tempat ini tidak tepat untuk mu, kau tidak akan pernah bahagia berada disini, tidak ada yang menginginkan putrinya tinggal terpisah".

Devi tiba-tiba saja datang, mengatakan " Jika kau  benar-benar peduli tentang Kaurwaki maka kau tidak akan pernah megatakan hal ini sekarang". Jagannath menghampiri Devi dan mengatakan "Tetaplah kau berada diluar dan tidak ikut camur tangan masalah keluarga kami". Devi mengatakan pada Jagannath "Kau pasti akan dihukum oleh Samrat, jika kau masih mendapatkan hidup maka kau tidak akan bebas dari dosa untuk membunuh putri mu". Jagannath bertanya pada Devi "Apa maksud mu?". Devi mengatakan " Aku datang bukan untuk raja Jagannath yang akan melihat pantai dan sungai menjadi berantakan, aku datang untuk orang yang kejam, ayah yang kejam yang tidak menginginkan putrinya menikah dengan Ashoka untuk alasan keegoisan dirinya sendiri". Devi berlutut di hadapan Jagannath mencakupkan tangannya "Kaurwaki akan mati berkali-kali jika dia akan melakukan itu, lakukanlah sesuatu sehingga kau merasa tidak bertanggung jawan atas kejahatan mu". Bindusar  datang menemui mereka, mengatakan "Itu tidak perlu".

Kaurwaki menghampiri Bindusar dan menyapanya dengan mencakupkan kedua tangannya, KAURWAKI mengatakan pada Bindusar di depan ayah dan ibunya "Tentunya pernikahan ku akan gagal karena kebenararannya telah didapat, aku akan kehilangan segalanya, impian ku akan hancur, dan akau akan tinggal tak bernyawa, aku akan menerima semua keputusan mu, tapi akau meminta pada mu untuk tidak menyalahkan Ashoka, Ashoka tidak bersalah, kau telah memiliki harta itu kembali, aku akan pergi untuk selamanya dari magadha, aku tidak akan pernah kembali lagi, maafkan aku, ayah ku melakukannya untuk menghentikan pernikahan ku, ayah ingin yang terbaik bagi ku, bahkan jika impian  Magadha dan Kalinga akan terpenuh, ini akan menjadi langkah awal dalam mimpi, Ashoka akan menyatukan Inida, jangan menghukumnya"

Bindusar marah dan menunjuk jarinya pada Kaurwaki sehingga membuat Kaurwaki bahkan Devi terkejut saat Bindusar mengatakan pada Kaurwaki untuk berhenti  berbicara "Cukup, kau sudah mengatakan semuanya, biarkan sekarang aku yang berbicara". Bindusar berbalik dan untuk berbicara dengan Jagganath dan mengarahkan pedang ke leher Jagganath, Bindusar menurunkan pedangnya,  mengatakan "Saat ini aku datang untuk tahu jika kau orang yang telah mencuri harta, aku merasa seperti akan membunuh mu dan menggantung tubuh mu di perempatan Magadha sehingga semua orang akan tahu bagaimana penghianat akan dihukum, lalu aku kemudian berfikir untuk menghukum mu dengan cara yang paling terburuk dengan menikahkan Kaurwaki dengan Ashoka".

Dengan sombongnya Jagannath mengatakan pada Bindusar " Kau akan melakukannya, tapi Ashoka akan enggan melakukannya ketika aku mengatakan tidak". Bindu beralasan "Harus ada sesuatu yang akan mengubah keputusannya". Jagannath mengatakan hal yang terpenting adalah  aku membeci putra mu Ashoka". Bindusar memberitahu Jagannath "Aku siap untuk membayar berapa pun jumlahnya untuk itu"

Precap: Bindu datang untuk menemui Cahrumitra, Bindusar mengatakan "  aku  sudah memastikan untuk tidak membiarkan keraguan datang dalam pikiran ibu yang jahat dan juga  anaknya " . Charu senang ketika dia mendengarkan, " Kau  telah menyadari bahwa anak sulung mu adalah pewaris layak untuk menggantikan mu". Bindu memberikan beberapa tugas untuk Sushim  dan kemuidan dia  meyakinkann ayahnua, jika dia  kan melakukan tugas itu dengan baik. Bindusar pergi, Charu berharap jika  Sushim akan mendapatkan  tahta  " Kemudian kami akan meperlihatkannya pada semua orang"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar