Kamis, 18 Agustus 2016. Kode tayangan : 17.08
STT ONLINE : BY POOJA (http://www.desi-tashan.com/359946-chakravartin-ashoka-samrat-17th-august-2016-written-episode/)
TYO : http://www.desi-tashan.com/359841-chakravartin-ashoka-samrat-17th-august-2016-episode/
CAKHARAVATIN ASHOKA SAMRAT 407 |
Masih dikamar samrat Bindusar, Dharma terkejut ketika suaninya memberikan cap pada surat yang diberikan oleh jahannath kepadanya, Jagannath hanya menatap Bindusar dan nyengir saat hampir mengambil surat itu dari tangan Samrat " sekarang Kaurwaki akan menjsdi milik Ashoka dan tahta Magadha akan menjadi milik kami"
Bindusar meminta pada Jagannath untuk tidak membiarkan ada yang tshu tentang perjanjian itu sampai selesainya pernikahan Ashoka dan Kaurwaki " Ashoka tidak aksn menikah jika jika tidak kenyataan ini akan terus berlanjut" Jagannath berjalan keluar dari kanar samrat Bindusar
Bindusar menetesakan air mata, sementara Rani Dharma terus menatap suaminya.
Semtara itu, usai Devi sedih dimarahi oleh Kaurwaki, dia sedang di tempat pemandian, kemudian Devi bilang " kenapa aku mau melsjukan semua ini ketika semuanya tidak berarti untuknya?". Devi akan pergi ketika Kaurwaki datang " mohon maafkan aku".Devi mengatakan " "Aku sudah membuatkan Haldi untuk mu Rajkumari Kaurwaki" Kaurwaki bertanya " jika kau akan pergo meninggalkan aku, lalu apa yang akan terjadi pada ku?". Devi menjawab " bukankah kau sudah tidak lagi membutuhkan aku, aku tidak mau lagi ikuy campur dalam kehidipan pribadi mu, apa peranan ju dalam hidup mu setelah semua ini?". Kaurwaki bilang " aku sudah membuat jesakahan, aku tidak seharusnya mengatakan hal itu pada mu, kau tahu aku mengatakannya tanpa berfikir".
Devi berkata " Orang mengatakan kebenaran dalam kemarahan". Tapi Kaurwaki "Itu bukanlah keputusan yang mudah untuk ku, aku harus mengirim Ashoka untuk berperang
tapi aku tidak marah dengan mu, tapi marah dengan takdir ku, sekali lagi maafkan aku, silahkan aku akan memberikan apapun yang akan kau minta, bahkan jika kau akan meminta nyawa ku, aku berjanji pada mu". Devi tersenyum "Aku akan memintanya pada waktu yang tepat", Devi dan Kaurwaki berpelukan. Kemudian, Devi memberitahu Kaurwaki "Kau tampak tegang, apa yang terjadi?". Kaurwaki mengatakan "Devi aku takut, aku tidak yakin apakah pernikahan ini akan terjadi atau tidak?". Devi menjawab dan menyarankan pada Kaurwaki "Kau jangan berbicara seperti itu, aku akan melakukan apapun untuk membuat pernikahan ini akan terjadi, dan kau akan berfikir apa hubungan ku dengan hal ini dan mengapa aku begitu khawatir, tapi yang sebenarnya aku punya kau, Ashoka, Rani Dharma dan Vitaashoka, aku bisa melakukan apa saja untuk kebahagiaan keluarga ku". Kaurwaki memeluk Devi sekali lagi.
Ibu Kaurwaki mengatakan kepadanya untuk segera bersiap-siap dengan cepat, lalu ibu Kaurwaki memerikasa beberapa hal untuk pertemuan. Devi berkata "Kaurwaki tidak perlu khawatir, tidak akan ada yang terjadi pada Ashoka, tidak akan ada penghalang yang akan datang dianatara kalian berdua".
Rani Dharma sedang bingung berjalan di koridor dan berfikir tentang surat perjanjian antara suaminya dan ayah Kaurwaki, dia juga mengingat semua ucapan Baba, Dharma berkata "Bagaimana aku bisa berbicara dengan Samrat, bagaimana jika perjanjian itu hanya membawa Mahasangram (kehancuran) untuk Magadha?" Aku tidak bisa mengingatkan Maharaj Jagannath, tindakannya akan membawa akibat yang salah, tapi bagaimana jika dia juga tidak mem[ercayai ramalan perdiksi dari Baba?". "Akan ada lebih banyak masalah jika dia akan melakukan sesuatu yang salah, bagaimana aku bisa tetap tenang bahkan setelah akau mengetahui bahaya yang akan datang?". "Aku tidak bisa diam dan tidak melakukan apapunm hanyalah Ashoka yang dapat memahami situasi/keadaan ini, aku akan berbicara dengannya". Rani Dharma benghentikan langkah kakinya "Ashoka sekali lagi alan menjadi Chand dalam situasi/ keadaan ini, aku akan mengatakan ini padanyam mungkin Ashoka akan melawan ayahnya jika dia tahu hal ini, kali ini mungkin samrat tidak akan mampu menanggung pemisahan antara Ashoka dan Kaurwaki, jika mereka berpisah sekarang maka musuh akan memenfaatkan situasi ini, musuh diluar dan didalam akan datang bersama-sama, dan itu hanya akan membuat menyebabkan jatuhnya Magadha aku harus bisa membatalkan pernikahan ini atau mengabaikan semua kepercayaan dengan tidak melakukan apa-apa?" Haruskah aku menjadi ibu dan juga ratu yang egois?". "Aku tidak bisa memikirkan apapun, hanya ada jalan keluar dari situasi ini, Dharma mendengar suara gemburuh dan ternyata dia terkejut, dia menemukan jelmaan singa yang sedang mengaum dan sedang berdiri disana kemudian menghilang dalam beberapa detik, tapi kemudian Dharma bingung "Untuk apa ini?", Dharma pergi dari koridor.
Devi sedang membatu Kaurwaki untuk bersiap-siap di depan cermin, Kaurwaki berkata pada Devi "Setelah aku menjadi ratu, pertama aku akan mencarikan pria yang cocok untuk mu dan kau juga akan menikah". Devi bingung dan berjalan menjauhi Kaurwaki sedikit berkata "Aku tidak ingin menikah". Kaurwaki bertanya pada Devi "Kau begitu hhawatir tentang Ashoka dan pernijahan ku, tapi aku tidak khawatir terhadap diri mu?. "Aku akan menemukan pria yang tepat untuk mu seperti Ashoka, lalu aku ingin melihat bagaimana nanti kau akan mengatakan tidak". Devi mengatakan "Diseluruh dunia ini tidak ada orang yang seperti dia, hanya ada satu Ashoka". Dharma mendengarkan pembicaraan mereka di luar, Kaurwaki berguyon "Aku akan membuat kau meikahi Ashoka". Devi marah "Katakan bagaimana aku bisa begitu?". Kaurwaki menjawab " Kadang-kdang kita akan menjadi teman dan kadang-kadang menjadi Soutnas (bersaing)". Devi mengatakan " Sepertinya kau sudah berhenti untuk berfikir logis, sepertinya kau terlalu senang?". Kaurwaki bertanya pada Devi"Apakah kau tidak merasakan apa-apa pada Ashoka?". "Apakah kau merasakan sesuatu terhadap Ashoka, ketika kau belum mengetahui identitasnya, saat kau berada di desa dan hidup bersama dengan mu?". Devi mengingat kembali masa itu, Kaurwaki meminta hal itu, tapi Devi mengatakan "Tidak". Kaurwaki mengusapkan Haldi dan bermain-main dengannya "Kau pembohong, kau tidak bisa berbohong pada ku". Ibu Kaurwaki datang dan menegur mereka " Itu Haldi untuk pengantin pria, hari ini hanya akan di berikan pada calon istri, pergi dan bersihkan wajah mu sebelum ada orang yang akan melihat mu". Devi pergi dari sana, Dharma mashih berdiri di dekat tirai dan terperangah ketika mendengar mereka.
Rani Dharma sedang gelisah mondar-mandir di koridor depan kamar Ashoka datang, Devi dan Kaurwaki keluar dari kamar, Dharma menatap mereka dengan sangat cemas dan berfikir tentang perang ketika Devi datang menemui Ashoka yang terdiam melihat mayat-mayat bergelimpangan bersama dengan Ashoka dan menghiburnya, menenangkannya setelah perang terjai, kemuidan Dharma juga melihat pada Devi yang wajahnya telah penuh dengan Haldi. Ucapan Baba juga terus mengiang-ngiang di ingatan Dharma.
Ashoka berlutut dengan mencakupkan kedua tangannya " perkenankan aku untuk pergi ke Ujjain, izinkan aku untuk pergi berperang".
Devi bertanya "Bagaimana kau bisa pergi?" . Ashoka menyebutnya sebagai dharmanya. Berkatilah " aku ibu saya Ma". Devi berharap Rani Dharma bisa berhenti Ashoka. Ashoka mengatakan " aku yakin ibu tidak bisa menghentikan anaknya untuk melakukan dharmanya". Ashoka mengulurkan tangannya untuk menyentuh kaki ibunya, namun rani Dharma melangkah mundur, Dharma mengatakan "Tilak mu akan di lakukan, kau tidak akan pergi dari istana, lupakan Ujjain , aku tidak mengijinkan mu untuk prgi kemana pun". Ashoka kaget, Dharma berkata "Terlalu banyak masalah yang datang dalam pernikahan mu, kamu tidak ingin lebih dari pada itu, ayah mu sudah tenang dalam situasi itu setelah banyak kesulitan, dan jau harus menghormati ha itu, jika kau berangkat dan pergi meninggalkan istana ini maka situasi tidak akan pernah dapat ditangani, kau tidak bisa pergi meninggalkan istana ini sampai pernikahan mu terjadi".
Ashoka bilang "Aku bisa melupakan tugas ku untuk pernikahan ini". Dharma tidak berdaya. Dharma mengatakan "Aku punya alasan untuk tidak mendukung mu kali ini, kau ada di dalam rahim ku selama 9 bulan, aku memberikan mu untuk bersumpah, kau tidak akan pergi kemana pun sampai aku meminta mu untuk hal itu". Ashoka dan Kaurwaki tertengun sedangkan Devi tampak begitu senang dengan keputusan Dharma. Dharma memerintahkan agar Kaurwaki dan Ashoka "pergi kekamar kalian, kalian berdua tidak akan bisa bertemu setelah ritual Haldi dilakukan itu sesuai dengan tradisi kita, kau akan bertemu dengan Kaurwaki saat kau mengisi dahinya dengan warna merah". Dharma menaruh tangan Ashoka di atas kepalanya "Berjanjilah kau tidak akan pergi ke Ujjain". Ashoka pergi tanpa berbicara apapun. Kaurwaki juga pergi kekamarnya tanpa mengatakan apapun, Dharma bertanya pad Devi "Apakah kau akan mendukung ku dalam usahanya menangkal kesalahan yang akan terjadi?". Devi mengatakan "Aku akan selalu ada bersama dengan mu". Dharma menyentuh wajah Devi dengan sangat teraharu.
Ashoka bilang "Aku bisa melupakan tugas ku untuk pernikahan ini". Dharma tidak berdaya. Dharma mengatakan "Aku punya alasan untuk tidak mendukung mu kali ini, kau ada di dalam rahim ku selama 9 bulan, aku memberikan mu untuk bersumpah, kau tidak akan pergi kemana pun sampai aku meminta mu untuk hal itu". Ashoka dan Kaurwaki tertengun sedangkan Devi tampak begitu senang dengan keputusan Dharma. Dharma memerintahkan agar Kaurwaki dan Ashoka "pergi kekamar kalian, kalian berdua tidak akan bisa bertemu setelah ritual Haldi dilakukan itu sesuai dengan tradisi kita, kau akan bertemu dengan Kaurwaki saat kau mengisi dahinya dengan warna merah". Dharma menaruh tangan Ashoka di atas kepalanya "Berjanjilah kau tidak akan pergi ke Ujjain". Ashoka pergi tanpa berbicara apapun. Kaurwaki juga pergi kekamarnya tanpa mengatakan apapun, Dharma bertanya pad Devi "Apakah kau akan mendukung ku dalam usahanya menangkal kesalahan yang akan terjadi?". Devi mengatakan "Aku akan selalu ada bersama dengan mu". Dharma menyentuh wajah Devi dengan sangat teraharu.
Malam hari, Dharma sedang berdiri di teras, dia berfikir tentang semua hal "Bagaimana mungkin?". "Ashoka mencintai Kaiurwaki, baginya Kaurwaki wanita yang terbaik, Kaurwaki alasannya untuk kebahagiaannya dari yang lainnya". Dharma berkata " Kau tidak dapat memisahkan Ashoka dari tugas-tugasnya". Dahrma beralasan "Ashoka selalu melakukan tugasnya tanpa pamrih baik itu sebagi seorang anak, pangeran, atau mirid, aku juga memiliki tanggung jawab ku sebagai seorang ibu, anak ku pertamakalinya mencintai sesuatu dalam hidupnya, bagaimana aku bisa merebut itu darinya?". Diri Dharma yang lainnya mengatakan " Jika kau tidak melakukannya maka akan banyak orang yang mati, apakah kau mampu untuk menulis cerita pujian dengan memakai darah mereka?". Dharma berpendapat "Mengapa harus selalu anak ku yang berkorban, dia tidak melakukan sesuatu yabg salah sampai hari ini, semuanya selalu akan beres dengannya, jika aku harus memisahkannya dari Kaurwaki, maka dia akan menjadi hancur". Suara hati Dharma menjawab "Oarang-orang berani menjadi lebih hebat setelah mereka terluka, itu takdir Ashoka"
Dharma tidak bisa melihat kebagaiaan anaknya hancur begitu saja, "Kaurwaki adalah jiwanya, dia akan mati tanpa dirinya". Suara hati Dharma membicarakan "yang harus di utamakan dari raja untuk Dharma, terutama untuk kedamian dan juga kebahagiaan, Ashoka pewaris Chandragupta Maurya, dia anak mu, akankah ibu dapat merebut kebahagiaan dari begitu banyak wabita, anak-anak?" Ingatlah tugas mu, kau akan segera mendapatkan jawaban mu". Dharma melihat benedera diluar, dia melihat disekelilinga dari batinya tidak dapat kembali dilihat, pengamatannya sekali lagi terganggu, kemudian Dharma berfikir tentang semua ucapan Chanakya "Pembangunan Magadha, keamanan dan rasa hormat yang merupakan takdir dari Ashoka, aku tidak berfikir jika semnuanya sekaligus akan terjadi, peperangan akan terjadi di Ujanni, Jagannath sudah membuat perjanjian dengan Bindusar, tidak akan ada jaminan dia akan terus menuntut semua kata-katanya, sekarang aku haris menghadapi semua masalah ini, aku harus memastikan jika kerusakan Uhhain tidak terjadi, ini hanya akan terjadi jika perang tidak ada, aku harus mengambil keputusn yang tepat untuk pernikahan Ashoka setelah itu"
Precap: Ashoka membaca catatan Acharya Ragdahupta - Maharani Dharma akan Ujjaini untuk menemui Vikatkura dan membuat kesepakatan dengan dia. Ashoka mengatakan Bindu tentang hal itu juga. Biarkan aku pergi dan menghentikannya, . dia hanya menuju kematian". Bindu mengatakan "Kau tidak akan pergi sendiri saat ini, Kkta akan pergi bersama." Charu bertanya pada Sushim apa yang kau lakukan?. Sushim menjawab "Aku sedang membuat pertemuan untuk membunuh siapa pun yang mendapatkan kembali Ujjaini hidup, Aku akan membunuhnya dengan pedang beracun ini".
Tidak ada komentar:
Posting Komentar