Selasa, 16 Agustus 2016

CAS 405 : RITWAL HALDI AKAN DI LAKUKAN, BERKALI-KALI DEWI DHARMA MELIHAT DARAH, RADHAGUPTA MEMBERITAHU PADA RAJA BINDUSAR JIKA UJJAIN TELAH DI SERANG, BINDUSAR MEMINTA AGAR RADHAGUPTAMERAHASIAKAN MASALAH ITU DARI ASHOKA

Selasa, 16 Agustus 2016. Kode CAS : 15.08
STT ONLINE : http://www.desi-tashan.com/359681-chakravartin-ashoka-samrat-15th-august-2016-written-episode/ BY POOJA
TAYANGAN ONLINE (TYO) : http://www.desi-tashan.com/359607-chakravartin-ashoka-samrat-15th-august-2016-episode/
 CAKHRAVATIN ASHOKA EPISODE 405 


Pataliputra, Kaurwaki datang masuk ke dalam kamarnya, dia menemukan lantari kamarnya telah dihiasi kelopak bunga, dengan senang hati, Kaurwaki berjalan menuruni anak tangga  melihat kelopak bungan bertaburan disana, dengan heran Kaurwaki melihat sekeliling kamarnya dan hanya tersenyum, Kasurwaki menemukan sebuah hadiah terbungkus kain biru yang ditaruh diatas sofa, Kaurwaki membuka penutup kain dia menamukan sebuah kotak yang ukurannya sedang, Kaurwaki tersenyum membuka tutup kotak didalamnya terdapat kaca cermin, Kaurwaki melihat Ashoka terpantul dari cermin dan tersenyum bahagia. Ashoka berjalan perlahan-lahan menghampiri Kaurwaki yang masih berdiri di depan sofa dan memeluknya dari belakang, Kaurwaki memejamkan matanya. Kaurwaki bertanya pada Ashoka "Apa yang terjadi?" 
Ashoka menjawab "Apakah kau telah lupa untuk menaruh hadiah?". Kaurwaki hanya tersenyum, Ashoka berkata " Kaotak itu sekarang kosong tapi kami akan mengisinya dengan cinta kita, ini akan memiliki kenangan saat kita menghabiskan waktu bersama-sama setelah kami melakukan pernikahan, setiap saat kita akan melihatnya, itu akan selalu mengingatkan kami tentang perjalanan pajang disini". Kaurwaki menambahkan dengan berkata " Perjalanan yang sangat panjang masih tersiasa.

Ashoka menunjukkan patung kecil yang saat itu Kaurwaki berikan pada saat mereka masih usia muda, Kaurwaki tersenyum mengingat ketika dia memberikan patung itu saat diperahu, Kaurwaki berkata pada Ashoka "  Kau masih menyuimpannya?". Ashoka mengatakan pada Kaurwaki "Kau saat itu memberikannya pada ku". Kemudian Kaurwaki menunjukkan sebuah batu, Kilas balik ditampilkan ketika Ashoka dan Kaurwaki saling bertukaran hadiah. Mereka menyimpannya di kotak itu bersama-sama, Kaurwaki berbalik dan mereka berpelukan 

Dewi Dharma sedang menumbuk kunyit di dalam lesung bersama dengan Devi di dapur istana, Dewi Dharama begitu sangat bahagia, sementara itu Ibunya putri Chanda juga melakukan hal yang sama di dapur istana menumbuk kunyit untuk ritual upacara Haldi yang akan di lakukan berikutnya. Cahrumitra, ibu dari putri Chanda dan Dewi Dharma berbicara tentang betapa pentingnya ritwal. Dewi Dharma  mengatakan pada Devi  "Setiap ibu akan melakukannya, sisa kunyit akan di kirimkan ke putrinya, ini akan dilakukan ritual, setelah ritual selesai maka semuanya akan berjalan dengan baik. Devi hanya tersenyum. 

Ashoka  berbaring di sofa,  Kaurwaki  duduk sedang menyandarkan kepalanya di dada Ashoka dengan penuh cinta. Kaurwaki bangun dan tertunduk malu-malu sementara Ashoka terus menatap Kaurwaki dengan sangat manis, angin berhembus mengibas rambut Kaurwaki, Ashoka menyentuh rambut Kaurwaki dan menyentup wajah Kaurwaki. Mereka bersandar lebih dekat, tapi Kaurwaki terbangun karena tersipu malu, Ashoka menggenggam tangannya.

Sementara itu, Dewi Dharma masih menumbuk kunyit di dalam lesung dan tidak ada hentinya tersenyum bahagia, tiba-tiba saja Dewi Dharma berteriak kaget karena seketika kunyit di dalam lesung berubah menjadi merah darah, dia berteriak "Daraaah".  Cahrumitra terkejut ketika Dharma berteriak ketakutan dan menangis, namun Devi meyakinkan Dewi Dharma "Itu hanyalah kunyit" . Dharma kemudian menyadari jika itu bukan berwarna merah seperti darah  " Itu hanyalah ilusi ku saja, maafkan aku". Cahrumita berkata dengan sangat sinis "Dharma selalu ingn semua orang memperhatikan dirinya saja". Ashoka datang kedapur bertanya pada ibunya "Apa yang terjadi, biarkan pelayan yang melanjutkan", Ashoka meminta ibunya untuk beristirahat, Jagannath dan Yang mulia Bindusar pun datang kedapur ketika mereka mendengar suara jeritan Dewi Dharma, Jagannath  menyarankan pada yang mulia bIndusar untuk segera membatalkan pernikahan " Ini pertanda buruk, jika tergesa-gesa untuk melakukannya akan mendapatkan nasib buruk bagi kita". Bindusar tetap pada keputusannya untuk melakukan pernikahan " Ini pasti akan tetap terjadi dan akan menjadi bersejarah". Kaurwaki pun datang ke dapur, Devi mengnetikannya,Devi mengatakan pada Kaurwaki "Seharusnya kau berada dikamar mu, Haldi akan segera di bawa kesana" Bindusar dan jagannath pergi, sementara itu Ashoka tahu wajah ibunya yang nampaknya tegang, namun Devi menarik tangan Ashoka dan membawanya ke Kaurwaki.

Devi datang bersama dengan Vitaashoka ke kamar Kaurwaki, Kaurwaki mengatakan pada Devi "Kau ada di pihak mempelai peria, mengapa kau ada disini?" Devi membantah ucapan Kaurwaki " Aku ada dipihak wanita". Vitaashoka menimpali " Kau begitu cepat berpindah pihak, tidak bisa mempercayai siapapun". Devi mengatakan " Tidak amsalah, aku akan ada di kedua belah pihak". Vitaashoka mengatakan " Kami akan memutuskannya nanti, kakak ku menunggu, dia bisa akan menghabiskan semangkuk Haldi". Vitaashoka mengambil mangkuk Haldi dan berlari pergi meninggalkan kamar Kaurwaki, Devi menyusul Vitaashoka, Kaurwaki dan ibunya tertawa dan menggelengkan kepala. 


Dikamar Ashoka, Seorang wanita sedang mengaduk Haldi dan menggoada Ashoka "Kau akan berakhir sekarang". Ashoka meminta ibunya, Vitaashoka membawa kakanya bersama dengannya.






Sementara itu, Devi tersenyum bahagia membawakan Haldi untuk Kaurwaki, dia bertemu dengan Jagannath di koridor. Devi memalingkan wajahnya berkata "Setelah hari ini, Kaurwaki akan menjadi milik Ashoka". Jagannath menjawab "Pada akhirnya, Kaurwaki akan memilih darah bukan cintanya, pernikahan itu pasti akan berubah menjadi bersejarah!. Wajah Devi menjadi tegang, dia pergi meningalkan Jagannath. 



Ashoka telah mengganti pakiannya bersama dengan Vitaashoka, semua orang telah menunggunya untuk melakukan Ritual Haldi,  Ashoka duduk kemudian ibunya tersenyum mengusapkan Haldi di tangan dan kaki Ashoka, saat Dewi Dharma akan mengusapkan Haldi ke wajah Ashoka, Dharma mengngat ketika Ashoka lahir dan melakukan perjuangannya sampai sekarang, Dharma hanya terdiam , Ashoka dan Dharma saling menatap penuh dengan haru, Ashoka memanggil ibunya, Dharma terkaget mengatakan " Aku terkejut kedamian dan kebaikan akan datang dalam hidup dan perjuangan kami". Vitaashoka tersenyum, Devi datang kesana, tapi saat itu Devi akan pergi tapi kemudian Dewi Dharma memanggilnya untuk ikut bergabung dengannya, Devi hanya tersenyum. 





Yang mulia Bindusar sedang berjalan, dan bertemu dengan Radhagupta di korodir, Radhagupta kemudian memberitahu pada Bindusar "Ujjain telah di serang". Mendengar hal itu, Bindusar terkejut









Dharma kemudian terkejut dan terpana,  ketika tiba-tiba dia melihat Haldi yang telah di usapakannya menjadi darah "Daaraaah!". Ashoka melihat sekujur tubuhnya namun tidak melihat darah yang telah di katakan oleh ibunya, Ashoka bangun menghampiri ibunya "Ada apa ibu, apa kau baik-baik saja?". Dharma bingun dan mengatakan "Tidak ada yang terjadi". Ashoka yakin ada sesuatu yang sangat janggal "Ibu kau sedang menyembunyikan sesuatu dari ku, aku yakin untuk itu". Dharma tersenyum dan menolaknya dan mengalihkan perhatianya kemudian meminta Ashoka pergi bersama dengan Viataashoka.  Dharma meminta pada Devi untuk bertemu dengan Baba "Aku harus bertemu dengannya secepatnya"



Bindusar masih berbicara dengan Radhagupta di koridor, dan memastikan agar memastikan jika Ashoka tidak tahu tentang penyerangan Ujjain, "Kau harus pergi ke Ujjain dengan pasukan segera". Radhagupta mengangguk dan pergi. Bindusar masih bertanya-tanya "Mengapa ada begitu banyak masalah yang datang selama acara pernikahan Ashoka"


Dewi Dharma datang ke hutan dan menemui Baba, Baba mengatakan pada Dharma "Kau akan merasa Kahwatir dengan pertanyaan mu". Dharma menjawab " Aku akan menemukan kedamian, katakan padaku apa yang sedang kau pikirkan?". 
Baba mentakan pada Dharma "Lupakanlah pernikahan itu, itu hanya akan membawa kehancuran, akan ada perang besar di Pataliputra dan Kalinga, perang seperti ini belum pernah terjadi sebelumnya, ini hanya akan membawa kehancuran, begitu banyak orang yang akan mati terbunuh. langit akan berubah menjadi merah, dalam semua itu hanya akan ada satu orang yang akan berdiri di tengah-tengah".
Ditampilkan perang sedang berlangsung antara dua kubu, kemudian menewaskan semua orang, Ashoka ditampilkan sedang mencabut pedang dan berdiri disekitar ribuan mayat yang mati bergelimpangan.
Dharma mngatakan "Aku tidak akan membiatkan itu terjadi". Baba mengatakan "Tidak peduli apa yang sedang kau pikirkan, apa yang memang seharusnya terjadi akan terjadi, gadis itu hanya akan membawa perdamian dan ketanangan untuk Ashoka, Ashoka hanya akan mendapatkannya di jalan yang benar Dharma bingung. " Mengapa Kaurvaki akan melakukannya?", Dia tidak akan pernah melakukannya,  Aku tidak akan membiarkan dia melakukan hal seperti itu". Baba  mengatakan "Kau akan segera menemukan gadis yang tepat untuk Ashoka,  kau  sendiri  yang akan membatalkan  pernikahan itu". . Dharma bertanya " mengapa harus aku yang melakukannya?". "Aku pikir kau memiliki jalan keluar dan pengetahuan tetapi bahkan kau bukan orang yang cukup baik. aku tidak tahu mengapa aku mau mendengarkan Devi, aku seharusnya tidak datang kesini sama sekali, Ashoka adalah penyelamat, dia akan menyelamatkan semua orang, putra ku bukan menjadi alasan penyebab dari orang lain kehilangan nyawa mereka". Dharma berjalan pergi meninggalkan Baba. Baba mengatakan "Dia tidak tahu, dialah yang akan menjadi orang yang akan menghentikan keputusan ini, dia harus memberikan hidupnya  untuk tetap mengikuti  keputusan ini".

Acharya Radhagupta sedang  mengumpulkan prajuritnya, Radhagupta  Dia berbicara kepada mereka tentang perang yang akan datang. Kami harus memastikan istana aman saat  pangeran akan segera akan menikah. Ashoka datang ke sana. Acharya Radagupta tidak menceritakan tentang serangan itu. "Kami membuat pertemuan untuk keamanan untuk pernikahan, aku  akan menangani semuanya". Ashoka pergi tanpa sedikit pun rasa curiga dengan apa yang sebenarnya telah terjadi.

Di Koridor, seorang pelayan berlari tergesa-gesa, dia dihetikan oleh prajurit yang sedang berjaga, pelayan itu ingin bertemu dengan suaminya sebelum suaminya berangkat perang. Prajurit mengatakan pada wanita itu "Suami mu akan sangat merasa beruntung untuk mati demi negaranya". Ashoka mendengar mereka, dan akan menghanpiri, seorang prajurit lainnya datang dan meminta Ashoka pergi bersama dengannya. 


Siamak datang keruangan harta karun dengan penjagaan ketat prajurit, dia meminta agar dibukakan pintu Siamak ingin pergi kedalam ruangan dimana harta itu telah disimpan, ketika itu Ashoka datang mengatakan pada Siamak "Aku mempunyai tanggung jawab di dalam isatan ini, tidak ada yang dapat masik kesana tanpa izin dari aku atau dari ayah". Siamak memberikan gulangan surat yang ada ditangannya, sebuag surat dituliskan oleh Bindusar, Ashoka bingung ketika dia membaca isi surat tersebut dan beratanya-tanya " Mengapa ayah mengizinkan Siamak utnuk masuk". Siamak hanya terdiam, Ashoka pergi dan memberikan surat itu kembali pada Siamak.


Bindusar duduk  sedang sedang menulis dikamarnya, Vitaashoka datang menemui Ayahnya dan mengingatkan ayahnya tentang janjinya, Vitaashoka mengatakan pada Bindusar "Kau bilang pada ku kau akan membantu untuk memilihkan hadiah untuk ayah". Bindusar beralasan "Ashoka akan datang untuk menemui Ayah". Bindusar pergi membawa semua surat yang telah dia tulis dan meninggalkan Vitaashoka sendirian, Vitaashoka memanggil ayahnya namun Bindusar tidak memperulikannya, kemudian Ashoka datang menemui Vitaashoka di kamar ayahnya, Ashoka bertanya pada Vitaashoka tentang keberadaan ayahnya, tapi akhirnya mengetahui jika ayahnya akan meninggalkan istana bersama dengan sekutu-sekutu yang dapat dipercaya "Sesuatu pasti telah terjadi"



Precap: Ashoka marah dengan ayahnya  kerana dia  menyembunyikan kebenaran  darinya. Bindu memberikan alasan  "Kau  akan menikah dalam dua hari. ini, kau akan melakukan tilak"  . Ashoka menjawab" guru  ku  juga melakukan tilak, . Aku harus menyelamatkan semua orang".  Bindu mengatakan "itu keputusan akhir  ku,  kau  tidak akan pergi dalam perang"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar