STT ONLINE : http://www.desi-tashan.com/359681-chakravartin-ashoka-samrat-15th-august-2016-written-episode/ BY POOJA
TAYANGAN ONLINE (TYO) : http://www.desi-tashan.com/359607-chakravartin-ashoka-samrat-15th-august-2016-episode/
![]() |
CAKHRAVATIN ASHOKA EPISODE 405 |

Ashoka menjawab "Apakah kau telah lupa untuk menaruh hadiah?". Kaurwaki hanya tersenyum, Ashoka berkata " Kaotak itu sekarang kosong tapi kami akan mengisinya dengan cinta kita, ini akan memiliki kenangan saat kita menghabiskan waktu bersama-sama setelah kami melakukan pernikahan, setiap saat kita akan melihatnya, itu akan selalu mengingatkan kami tentang perjalanan pajang disini". Kaurwaki menambahkan dengan berkata " Perjalanan yang sangat panjang masih tersiasa.
Dewi Dharma sedang menumbuk kunyit di dalam lesung bersama dengan Devi di dapur istana, Dewi Dharama begitu sangat bahagia, sementara itu Ibunya putri Chanda juga melakukan hal yang sama di dapur istana menumbuk kunyit untuk ritual upacara Haldi yang akan di lakukan berikutnya. Cahrumitra, ibu dari putri Chanda dan Dewi Dharma berbicara tentang betapa pentingnya ritwal. Dewi Dharma mengatakan pada Devi "Setiap ibu akan melakukannya, sisa kunyit akan di kirimkan ke putrinya, ini akan dilakukan ritual, setelah ritual selesai maka semuanya akan berjalan dengan baik. Devi hanya tersenyum.
Ashoka berbaring di sofa, Kaurwaki duduk sedang menyandarkan kepalanya di dada Ashoka dengan penuh cinta. Kaurwaki bangun dan tertunduk malu-malu sementara Ashoka terus menatap Kaurwaki dengan sangat manis, angin berhembus mengibas rambut Kaurwaki, Ashoka menyentuh rambut Kaurwaki dan menyentup wajah Kaurwaki. Mereka bersandar lebih dekat, tapi Kaurwaki terbangun karena tersipu malu, Ashoka menggenggam tangannya.
Sementara itu, Dewi Dharma masih menumbuk kunyit di dalam lesung dan tidak ada hentinya tersenyum bahagia, tiba-tiba saja Dewi Dharma berteriak kaget karena seketika kunyit di dalam lesung berubah menjadi merah darah, dia berteriak "Daraaah". Cahrumitra terkejut ketika Dharma berteriak ketakutan dan menangis, namun Devi meyakinkan Dewi Dharma "Itu hanyalah kunyit" . Dharma kemudian menyadari jika itu bukan berwarna merah seperti darah " Itu hanyalah ilusi ku saja, maafkan aku". Cahrumita berkata dengan sangat sinis "Dharma selalu ingn semua orang memperhatikan dirinya saja". Ashoka datang kedapur bertanya pada ibunya "Apa yang terjadi, biarkan pelayan yang melanjutkan", Ashoka meminta ibunya untuk beristirahat, Jagannath dan Yang mulia Bindusar pun datang kedapur ketika mereka mendengar suara jeritan Dewi Dharma, Jagannath menyarankan pada yang mulia bIndusar untuk segera membatalkan pernikahan " Ini pertanda buruk, jika tergesa-gesa untuk melakukannya akan mendapatkan nasib buruk bagi kita". Bindusar tetap pada keputusannya untuk melakukan pernikahan " Ini pasti akan tetap terjadi dan akan menjadi bersejarah". Kaurwaki pun datang ke dapur, Devi mengnetikannya,Devi mengatakan pada Kaurwaki "Seharusnya kau berada dikamar mu, Haldi akan segera di bawa kesana" Bindusar dan jagannath pergi, sementara itu Ashoka tahu wajah ibunya yang nampaknya tegang, namun Devi menarik tangan Ashoka dan membawanya ke Kaurwaki.
Devi datang bersama dengan Vitaashoka ke kamar Kaurwaki, Kaurwaki mengatakan pada Devi "Kau ada di pihak mempelai peria, mengapa kau ada disini?" Devi membantah ucapan Kaurwaki " Aku ada dipihak wanita". Vitaashoka menimpali " Kau begitu cepat berpindah pihak, tidak bisa mempercayai siapapun". Devi mengatakan " Tidak amsalah, aku akan ada di kedua belah pihak". Vitaashoka mengatakan " Kami akan memutuskannya nanti, kakak ku menunggu, dia bisa akan menghabiskan semangkuk Haldi". Vitaashoka mengambil mangkuk Haldi dan berlari pergi meninggalkan kamar Kaurwaki, Devi menyusul Vitaashoka, Kaurwaki dan ibunya tertawa dan menggelengkan kepala.
Dikamar Ashoka, Seorang wanita sedang mengaduk Haldi dan menggoada Ashoka "Kau akan berakhir sekarang". Ashoka meminta ibunya, Vitaashoka membawa kakanya bersama dengannya.
Sementara itu, Devi tersenyum bahagia membawakan Haldi untuk Kaurwaki, dia bertemu dengan Jagannath di koridor. Devi memalingkan wajahnya berkata "Setelah hari ini, Kaurwaki akan menjadi milik Ashoka". Jagannath menjawab "Pada akhirnya, Kaurwaki akan memilih darah bukan cintanya, pernikahan itu pasti akan berubah menjadi bersejarah!. Wajah Devi menjadi tegang, dia pergi meningalkan Jagannath.
Yang mulia Bindusar sedang berjalan, dan bertemu dengan Radhagupta di korodir, Radhagupta kemudian memberitahu pada Bindusar "Ujjain telah di serang". Mendengar hal itu, Bindusar terkejut
Bindusar masih berbicara dengan Radhagupta di koridor, dan memastikan agar memastikan jika Ashoka tidak tahu tentang penyerangan Ujjain, "Kau harus pergi ke Ujjain dengan pasukan segera". Radhagupta mengangguk dan pergi. Bindusar masih bertanya-tanya "Mengapa ada begitu banyak masalah yang datang selama acara pernikahan Ashoka"
Dewi Dharma datang ke hutan dan menemui Baba, Baba mengatakan pada Dharma "Kau akan merasa Kahwatir dengan pertanyaan mu". Dharma menjawab " Aku akan menemukan kedamian, katakan padaku apa yang sedang kau pikirkan?".
Baba mentakan pada Dharma "Lupakanlah pernikahan itu, itu hanya akan membawa kehancuran, akan ada perang besar di Pataliputra dan Kalinga, perang seperti ini belum pernah terjadi sebelumnya, ini hanya akan membawa kehancuran, begitu banyak orang yang akan mati terbunuh. langit akan berubah menjadi merah, dalam semua itu hanya akan ada satu orang yang akan berdiri di tengah-tengah".
Ditampilkan perang sedang berlangsung antara dua kubu, kemudian menewaskan semua orang, Ashoka ditampilkan sedang mencabut pedang dan berdiri disekitar ribuan mayat yang mati bergelimpangan.
Acharya Radhagupta sedang mengumpulkan prajuritnya, Radhagupta Dia berbicara kepada mereka tentang perang yang akan datang. Kami harus memastikan istana aman saat pangeran akan segera akan menikah. Ashoka datang ke sana. Acharya Radagupta tidak menceritakan tentang serangan itu. "Kami membuat pertemuan untuk keamanan untuk pernikahan, aku akan menangani semuanya". Ashoka pergi tanpa sedikit pun rasa curiga dengan apa yang sebenarnya telah terjadi.
Di Koridor, seorang pelayan berlari tergesa-gesa, dia dihetikan oleh prajurit yang sedang berjaga, pelayan itu ingin bertemu dengan suaminya sebelum suaminya berangkat perang. Prajurit mengatakan pada wanita itu "Suami mu akan sangat merasa beruntung untuk mati demi negaranya". Ashoka mendengar mereka, dan akan menghanpiri, seorang prajurit lainnya datang dan meminta Ashoka pergi bersama dengannya.
Siamak datang keruangan harta karun dengan penjagaan ketat prajurit, dia meminta agar dibukakan pintu Siamak ingin pergi kedalam ruangan dimana harta itu telah disimpan, ketika itu Ashoka datang mengatakan pada Siamak "Aku mempunyai tanggung jawab di dalam isatan ini, tidak ada yang dapat masik kesana tanpa izin dari aku atau dari ayah". Siamak memberikan gulangan surat yang ada ditangannya, sebuag surat dituliskan oleh Bindusar, Ashoka bingung ketika dia membaca isi surat tersebut dan beratanya-tanya " Mengapa ayah mengizinkan Siamak utnuk masuk". Siamak hanya terdiam, Ashoka pergi dan memberikan surat itu kembali pada Siamak.
Precap: Ashoka marah dengan ayahnya kerana dia menyembunyikan kebenaran darinya. Bindu memberikan alasan "Kau akan menikah dalam dua hari. ini, kau akan melakukan tilak" . Ashoka menjawab" guru ku juga melakukan tilak, . Aku harus menyelamatkan semua orang". Bindu mengatakan "itu keputusan akhir ku, kau tidak akan pergi dalam perang"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar