SKRIP SINOPSIS :Kamis, 11 Agustus 2016. Kode CAS : 10.08
TAYANGAN ONLINE TANPA SUBTIITLE
STT ONLINE : http://www.desi-tashan.com/358898-chakravartin-ashoka-samrat-8th-august-2016-written-episode/
Sushima berada dikamarnya, dia menuanhkan minuman di gelas, saat Simak berjalan masuk kekamarnya, dia marah dan memukul semua barang-barang diatas meja, Siamak mengatakan pada Sushima " Ashoka menemukan beberapa harta, "Permainan kalian telah selesai, ini hari terakhir mu, aku tidak akan melepaskan mu hari ini!". Sushima bergegas mengambil pedang, Pedang mereka bernenturan. Siamak mengatakan "Hanya kau yang tahu rahasia harta itu, bagaimana kau bisa memberikannya pada Ashoka?". Sushima mengatakan pada Siamak " Tampaknya kau sudah kehilangan pikiran waras mu besama dengan jari-jari ku, mengapa aku mencurinya?".
Siamak meminta "Kau yang telah mencurinya". Siamak dan Sushima saling menyalahkan, Cahrumitra datang memberitahu mereka untuk menghentikan perjkelahian tanpa alasan, "Orang lain yang telah mencuri harta itu, pelayan ku mengatakan itu pada ku bahwa itu tidak lain adalah Jagannath, dia melakukan ini untuk memishakan Ashoka dan juga Kaurwaki, dia tidak siap untuk menerimanya"
Sushima mengatakan "Bagimana bisa, dia telah mengatakan ya dihadapan semua orang, Jagannath telah memberikan tangan Kaurwaki untuk Ashoka didepan semua orang". Cahru mengatakan "Jagannath hanyalah berpura-pura, bahkan dia menyembunyikan hal itu dari putrinya sendiri". "Tapi Kaurwaki membantu Ashoka untuk menemukan harta itu, bukankah itu hal yang baik, Ashoka harus mengatakan yang sebanarnya pada Samrat, kita bisa memanfaatkan itu dengan membuatnya mersa dan mengira jika Ashoka yang sudah melakukannya, kita harus membuat dia menyadari bahwa samrat tidak akan lagi memeprcayai Ashoka". Sushima tersenyum "Hati Ashoka akan hancur, dia akan menjadi lemah jika dia kehilangan Kaurwaki".
Siamak menambahkan " orang seperti musuh mereka akan lemah dan menjadi kacau, kta dapat dengan mudah mengakhiri kisah mereka". Cahru menyarankan pada Sushima dan Siamak " Tunggulah waktu yang tepat, kami kemudian akan memainkan permainan itu"
Semua orang berkumpul di ruang sidang, saat itu Ashoka berjalan memasuki ruangan persidangan, dia menyajikan harta itu didepan samrat Bindusar, Ashoka meyakinkannya " Tidak ada yang hilang ". Bindu dan Dharma terlihat bangga pada Ashoka.
Siamak tidak terima dia harus mengetahui kebenarannya "Itu bukan berarti aku akan memaafkan mu untuk apa yang telah kau lakukan pada ku". Samrat Bindusar meminta Radhagupta memindahkan semua harta itu ke kamarnya "Pastikan itu terlindungi dengan baik di masa depan, ini adalah sati-satunya media untuk mengatasi setiap bahaya yang akan datang". Radhagupta mengangguk. Sushima dan Siamak terlihat bahagia
Namun Samrat Bindusar menuntut untuk mengetahui pencuri harta itu "Siapa penghianat itu?". Jagannath nyengir menatap tajam pada mereka, dia berfikir "Apa yang sekarang akan kau lakukan Ashoka?" Kau akan kehilangan Kaurwaki jika kau menyebut nama, dan jika kau tidak mau menyebutkan nama itu maka kau akan kehilangan kepercayaan ayah mu".
Sushima bertanya-tanya dalam hatinya "Apa kau punya pertunjuk apapun terhadap mereka?". Bindu mengulangi pertanayaannya, Ashoka terdiam dan Dharma terkejut "Mengapa dia tidak menyebutkan anama siapapun?". Jagannath bertanya pada Ashoka "Mengapa kau tidak menyebutkan nama penghianat terbesar Magadha, menagapa tampaknya kau sedang mencoba untuk menyelamatkannya?". "Aku telah mendengar kau pemimpin besar dengan semua kualitas yang kau miliki untuk menjadi Samrat". "Sekarang tampaknya seolah-olah kau berada disini sebagai pelakukanya?"
Ashoka hanya tertunduk di hadapan Bindusar, mengatakan "Aku tidak bisa menyebutkan namanya, mohon maafkan aku". Dharma bertanya kapdanya "Mengapa kau menyembunyikan penghianat?". Jagannath meragukannya dan menghasud "Mungkin Ashoka yang ada dibelakang semua ini, mungki dia merencanakannya untuk menjebak Sushima dan Siamak". Sushima terkejut.
Bindusar berteriak dan kembali bertanya pada Ashoka tentang pealukanya "Beritau pada kami nak, aku akan selalu besama dengan mu, sampai terakhir kali, tapi aku tidak dapat menghnetikan semua orang, keheningan mu membuat ku aragu pada mu, apakah kau tahu siapa yang akan bertanggung jawab atas kejahatan ini?". Ashoka tetap menjawab dengan tenang.
Bindu beralasan "Sebagai Samarat Magdaha, sebagai penyelamat warga, aku memiliki hak untuk mengetahuinya, kau mempunyai kesempatan terakhir". Ashoka mengatakan "Maafkan aku, aku sudah mengambilnya kembali jika aku bisa". Siamak sengaja menimbulkan keraguan untuk Ashoka "Ashoka cemburu pada ku, dia tidak ingin aku pergi ke Takhsasila, dia benci pada ku, Sushima, Cahru dan Mahamatya". Dan Siamak menyalahkan Ashoka, dan Jagannath ikut menghasut dan berada di pihak mereka "Seharusnya anggota keluarga tidak berbohong, Kaurwaki telah terluka"
Bindu tetap meminta pada Ashoka untuk mengatakan apa yang sebenarnya terjadi atau dia akan melupakan hubungan mereka. Ashoka hanya tetap diam dan menahan amarahnya, Bindusar menegaskan pada Ashoka " Mengatakan yang sebenarnya atau akan bertarung dengan ayah mu!".
Jagganath berfikir "Akhirnya Ashoka akan dekat dengan semua rencanaku, jika kau tetap diam maka kau akan mati di tangan ayah mu, dan jika kau mengatakan yang sebenarnya maka kau akan mati tanpa Kaurwaki". Sekali lagi Ashoka mengatakan "Aku minta maaf, aku tidak dapat memberi tahu mu atau melawan mu". Bindusar kemudian menantang Ashoka untuk berkelahi untuk membuktikan bahwa Ashoka adalah anaknya, Bindusar mengatakan "Ambilah pedang mu jika kau seorang keturunan Maurya (Mauryavanshi), buktikan jika kau memiliki darah bangsawan sama seperti aku". Dharma mencoba untuk menghentikan "Apa kau tidak percaya pada Ashoka?". "Putra ku tidak akan menyembunyikan apapun dari kami sampai dia mempunyai alasan yang sah, mungkin ida dipaska untuk tidak mengatakannya".
Cahru mitra menimpali "Ashoka kan anak kesayangan mu, tapi itu tidak memmberikan hak dia untuk melakukan hal yang salah, dia akan melawan keputusan Samrat di hadapan semua orang". Dharma mencoba untuk memberikan Bindusar pengertian tapi Bindusar mengatakan pada Dharma "Aku akan menantangnya". Bindusar berjalan menghampiri Ashoka dengan marah dan membawa pedang di tangannya, Bindusar berfikir "aku orang jahat, aku benar-benar menyesal". Bindusar mengatakan " Ambil pedang mu jika kau seorang keturnan Maurya (Mauryavansh)". Ashoka enggan akan melakukannya, Jagannath nyengir, dan Dharma terkejut.
Dharma mencoba untuk menghentikan samrat, tapi Samrat mendorongnya, Dharama terluka di kepalanya karena terpentok bangku, Devi bergegas berlari ke sisinya. Ashoka marah dan kemudian menyerang Ayahnya. Bindusar menghalangi Ashoka untuk mendekat ibunya dengan mengatakan pada Ashoka "Kau bisa menyelamakannya tai bukan pelakunya". Ashoka berbicara tentang janjinya yang telah dibuatnnya dengan sesorang "Aku tidak bisa mengatakannya". Ashoka terluka.
Bindusar dan Ashoka bertarung pedang, Bindusar mengatakan pada Ashoka " Melindungi tanah air adalah tugas mu, tidak ada yang lebih penting bagi mu dari pada itu". Dharma berteriak pada mereka berddua untuk berhenti, mereka di kejutkan ketika melihat Dharma menagarhkan belati di lehernya, dia meminta pada Ashoka untuk memberitahu nama pelakunya, "Siapa yang sedang kau lindungi lebh dari pataliputra?". "Aku tidak bisa melihat putra dan juga suami ku bertengkar satu sama lain, katakan pada ku siapa namanya atau aku akan bunuh diri!" Ashoka menghentikan ibunya namun Dharma tidak menghiraulannya, lalu Kaurwaki datang menghampiri Dharma dan melempar belati itu menjauh darinya, kemudian Kaurwaki berbicara "Ashoka sedang mencoba untuk menyelamatkan ayah ku".
Mendengar ucapan Kaurwaki, semua orang tertengun. Kaurwaki mengatakan hal yang sebenaranya di hadapan semua orang " Ya, ayah ku yang telah mencuri harta itu, dia tidak hanya menipu ku tapi juga menipu mu, minipu Ashoka, menipu Magdaha dan semua orang, ayah dan putrany bertarung hari ini karena ayah ku, setiap kata kukatakan benar". Ashoka mencoba untuk menghentikan Kaurwaki, namun Kaurwaki menolak "Aku tidak bisa egois, aku tidak bisa membiarkan kau jelek dimata ayah mu, keluarga mu telah menyelamtkan keluarga ku, aku memaksa mu untuk melakukan itu, tapi aku menyadari kesalahan ku, percayalah pada ku Samrat, seperti kau aku juga tidak tahu ayah ku datang kesini dengan beberapa maksud, aku tidak menyadari itu, aku ingin memberitahu di hadapan semua orang, aku menjadi egois dan emosional, aku tidak bisa membayangak hidup ku tanpa Ashoka, aku tidak bisa melihat apa- apa kecuali dirinya, setiap detik aku tinggal dengan mimpi ini, aku takut bahwa ini akan menjadi hancur, aku meminta janji pada Ashoka untuk tetap bungkam, untuk mimpi ku atau sebaliknya, kami tidak pantas untuk menikah"
Ashoka melhat ayahnya tampak kesal, Ashoka menjatuhkan dirinya untuk berlutut dan ia putus asa di depan kaki ayahnya dan menaruh pedang Cahndragupta di hadapan Bindusar, Ashoka mencakup kedua tangannya dan mengatakan pada Bindusar "Maafkan aku, sekali lagi maafkan aku, aku masuk untuk memperbaiki ini untuk pertama kalinya kau dan juga Kaurwaki, aku pikir jika aku mengambil keputusan ini untuk dapat menyelamatkan cinta ku, aku tidak hanya kehilangan cinta ku tapi Kalinga dan Magdha tidak akan pernah dapat bersama-sama, kemudian kami bisa kita bisa kehilangan kesempatan emas untuk mempersatukan negara-negara tersebut untuk memenuhi impian ku dan guru ku, aku tidak ingin hal itu terjadi, mungkin aku menjadi egois untuk pertama kalinya, mohon maafkan aku". Dharma dan kaurwaki memangis, Bindusar berjalan keluar dari ruangan sidang bahkan ketika Kaurwaki meminta Bindusar untuk berhenti "Jangan menghukum Ashoka untuk kejahatan yang telah di lakukan oleh ayah ku". Namun Bindusar tidak mau mendengarkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar