Kamis, 25 Agustus 2016

CAS 411 : KAURWAKI MENEMUI ASHOKA DI KAMARNYA, RANI DHARMA MEMPERINGAKATKAN MEREKA BERDUA, LASENDRA MEMINTA JANJI PADA ASHOKA. CAHRU MENDENGAR PEMBICARAAN ASHOKA BERSAMA LASENDRA DAN MENYAMPIKANNYA PADA SUSHIMA.

Kamis, 25 Agustus 2016. Kode CAS 24.08


CAKRAVATIN ASHOKA SAMRAT 411



Dikoridor istana, Jagannath menyadari dan melihat kesekelilingnya telah dipenuhi oleh semua orang, Bindusar memberikan kembali gulungan kertas perjanjiannya, Jagannath mengatakan “Untuk kedua kalinya aku mengira ini akhir dari hidup ku telah dekat”.  Bindusar Bilang “Aku akan pastikan hal itu tidak akan terjadi sampai kau memberikan tangan Kaurwaki di tangan anak ku”. Semua orang kebingungan ketika melihat mereka bedua, sehingga Bindusar memberitahu pada semua orang yang berdatangan usai Jagannath dan Binudar bertarung pedang untuk tidak Khawatir, Bindusar mengatakan “ Ini hanya sikap yang ramah”. Jagannath mengatakan  “ besok hubungan mereka akan berubah, kami berfikir untuk menata ulang segala sesuatu sebelum memasuki fase yang baru”. Semua orang pergi dari sana satu persatu.
Tapi hanya tersisa Dharma, Ashoka, Devi dan Kaurwaki, Rani Dharma begitu sangat tegang, dia bertanya pada Ashoka dan Kaurwaki “Apa yang kalian lakukan disini, bukankah ku katakana kalian tidak boleh melihat satu sama lain tapi hal seperti ini sangat menguntungkan untuk kalian”. Devi kemudian meminta maaf atas nama mereka berda “Ini wajar, meskipun sebagai ayah mereka terlibat pertarungan pedang, teriakan mu membawa mereka sampai disini, mereka hanya datang karena mereka benar-benar peduli.
Malam hari, Devi bertanya pada Kaurwaki tentang apa yang telah dia lakukan, Kaurwaki mengatakan "Ashoka sedang kesal dengan ku dan sekarang ibu mengatakan kami melakukan hal yang menguntungkan tapi itu salah". Devi mengatakan pada Kaurwaki "Sekarang kau jangan memikirkan itu akan menguntungkan atau tidak menguntungkan, apakah kau tahu seberapa keras Ashoka berusaha untuk menemui mu?" Semoga saja kau bisa melihat seberapa keras Ashoka mencobanya, tapi kau sudah merusak sehgalanya". Kaurwaki mengatakan "Aku minta maaf, aku tidak tahu mengapa akhir-akhir ini aku merasa takut". Devi menjawab "Marah, takut, malu dibenarkan tapi kau sudah mendorong dan menyalahkannya, itu tidak benar, kau juga bisa mengatakan jika itu normal, tapi apakah Ashoka mau pergi untuk melawan keinginan mu jika kau sudah mengatakan begitu?". Kaurwaki menerima kesalahannya, "Aku harus bicara dengannya, apa kau mau menolong ku?". Devi mengayakan "Dia tidak bisa tinggal tanpa mu, tapi kau harus punya kesabaran aku tahu Ashoka akan banyak merindukan mu, itu sebanyak kerinduan mu untuknya, hanya kau tinggal sedikit menunggunya". Devi pergi meninggalkan Kaurwaki


Dikamar Ashoka, Ashoka sedang tertidur, Kaurwaki datang kesana, Kaurwaki tersenyum saat dia menatap manis tidurnya, kemudian Kaurwaki melepaskan syalnya dan duduk di dekat Ashoka,  Kaurwaki mengusap kening Ashoka, Kaurwaki mengecup keningnya, Ashoka tersenyum dalam tidurnya, Kaurwaki berfikir saat mereka hendak akan berciuman di taman ayunan, ketika Ashoka membungkuk lebih dekat untuk ciuman dan Kauwaki merasa malu, Kaurwaki membungkuk kembali dan mencium Ashoka, Kaurwaki tersenyum lega mengatakan " Rasa bersalah ku pada Ashoka sekarang telah berakhir". Kaurwaki berbalik dan akan pergi namun Ashoka memagang tangannya dan bertanya pada Kaurwaki "Apa yang sedang kau lakukan disini?". Kaurwaki hanya terdiam.

Di koridor, Dharma berjalan sendirian. Lasendra dibelakang  Rani Dharma yang sedang memasuki sebuah ruangan. Lasendra mengatakan "Jika Dharma mengatakan pada Devi jika dia tidak ingin Ashoka dan Kaurwaki menikah maka semuanya akan selesai". Lasendra melepaskan tusuk rambutnya.
Ashoka menarik Kaurwaki dan Kaurwaki terjatuh didekapannya, Kaurwaki bilang pada Ashoka "Aku..aku minta maaf". Ashoka menjawab "Kau meminta maaf pada ku tapi kau tidak mau bertanya apakah aku memaafkan mu atau tidak". Ashoka dan Kaurwaki saling memandang satu sama lain sangat romantis, Ashoka membalas ciuman Kaurwaki.Disisi lain, Devi bertanya pada Rani Dharma "Apa aku sedang menganggu mu?" Dharma menjawab "Ini tentang Ashoka dan Kaurwaki". Lasendra sedang diluar memegang tusuk rambutnya dan dia akan menyerang sesorang
Sementara itu dikamar Ashoka, Kaurwaki bangun dan dia merasa malu, dan Kaurwaki tidak sengaja menjatuhkan pot, Dharma dan Devi mendengar suara dan bergegas keluar, dan Lasendra menyembunyikan dirinya. Ashoka mengembalikan pot kembali pada posisinya dan tersenyum lalu memeluk Kaurwaki. Ashoka memakiakan duppta di kepala Kaurwaki, Dharma dan Devi saat itu datang kesana, Ashoka kaget melihat kedatangan ibunya bersama dengan Devi. Kaurwaki membuat alasan pada Dharma "Ashoka sedang kesal pada ku, aku datang kesini hanya untuk meminta maaf". Kaurwaki memegang kedua telinganya, dan pergi dari kamar Ashoka. Ashoka membenarkan pernyataan Kaurwaki jika dia datang hanya meminta maaf, tapi Dharma mengingatkan Ashoka bahwa mereka tdak harus bertemu sebelum menikah, Devi hanya tersenyum dan mengatakan padanya untuk membiarkannya, "Tidak ada yang salah, aku disini akan memperbaiki hal-hal yang tidak beres". Devi pergi besama dengan Dharma. Ashoka mencoba memanggil ibunya tapi Ashoka di kejutkan dengan kedatangan Lasendra di kamarnya, Ashoka bertanya pada Lasendra "Apa yang sedang kau lakukan disini?". Lasendra duduk di tempat tidur Ashoka sambil tersenyum pada Ashoka, Ashoka meminta Lasendra pergi dari kamarnya dan bertanya pada Lasendra "Bagaimana jika ada sesorang yang melihat mu, ini tidak akan benar". Lasendra hanya tersenyum pada Ashoka mengatakan pada Ashoka "Aku datang untuk mengingatkan mu tentang janji mu, kau belum melakukan apapun pada Siamak dan Sushima, bahkan setelah perjanjian kami, bukankah aku mengatakan mereka yang telah mencuri harta, aku masih melakukan pekerjaan ku tapi kau melupakan janji mu karena pernikahan mu".
Ashoka mengatakan pada Lasendra "Kau tidak harus mengingatkan aku tentang janji ku, aku sudah membuat rencana, kali ini ayah ada di pihak ku, mungkin ayah ku akan mengumumkan jika Sushima akan menjadi pangeran dari Magadha dan Siamak menjadi raja muda di Thaksasila itu hanya untuk menenangkan mereka, aku akan membuhuh mereka setelah pernikahan, mereka akan membayar semua perbuatan mereka karena telah membunuh guru ku dan karena telah menghina ibu ku". sementara itu dikoridor Cahru curiga ketika Ashoka sedang berbicara dengan sesorang, dan mengentikan langkah kakinya. Ashoka mengatakan "Saudara akan membunuh saudara-saudaranya sendiri, ini akan menjadi pertama kalinya dalam sejatah ketika seorang saudara akan membunuh saudara-saudaranya sendiri akau akan membangun persatuan India setelah menjadi Samrat dari Magadha sehingga aku bisa memberikan keadaan yang aman untuk untuk India!". Cahru  tertengun ketika dia mendengarkan semua ucapan Ashoka, Cahru mencoba mendekati kamar Ashoka untuk melihat orang yang sedang di ajak bicara oleh Ashoka tatepai tidak bisa, Cahru menyenggul kayu ketika dia mencoba untuk mengintip, Ashoka dan Lasendra di kejutkan oleh suara dari luar, Ashoka pergi untuk memeriksanya tatapi dia tidak menemukan siapapun dikoridorm Ashoka kembali kekamarnya dan menemukan jika Lasendra telah hilang dari kamarnya. Ashoka mengatakan "Aku harus lebih waspada sekarang, Sushima da sekutu-sekutunya tidak harus mengetahui masa depan yang akan datang sampai pernikahan mereka terjadi". Ashoka mengeluarkan belatinya.

Dikamar Sushima, Sushima sedang marah, dia bersumpah untuk membuat Bindusar terbakar "Aku tidak akan melepaskannya". Cahru mencoba untuk mengentikannya tapi sia-sia Sushima meminta ibunya melepaskannya , lalu menapar Sushima. Cahru mengatalkan pada Sushima "Aku ingin melihat dia mati lebih dari yang kau inginkan, Bindusar adalah suami ku tapi aku tidak mendapatkan cinta dari suami ku,  aku ibu dari putra sulungnya  tapi aku tidak sedikitpun  mendapatkan rasa hormat yang pantas, aku hanya menunggu waktu yang tepat, sekarang kami tahu yang sebenarnya, dan kami harus menyembunyikan ini dari Samrat". Tanpa mereka sadari,
Samrat Bindusar berdiri di depan pintu, Siamak terkejut ketika melihat samrat ada di depan pintu, Semua orang besikap tenang, Bindusar masuk kedalam kamar Siamak dan meminta mereka "Apakah kalian akan pergi dengan tenang setelah aku ada disini?". Mahamatya membuat alasan mengatakan "Kami hanya datang  untuk menemui Susima karena ini malam terakhirnya sebagai bujangan. Bindusar bertanya pada Sushima "Aku ingin melihat mu berpakian seperti layaknya laki-laki dan kemudian kau mengambil tanggung jawab Magadha". Bindusar memberikan perhiasa milik leluhurnya untuk Sushima agar dia memakainya besok di sorbanya, Sushima dan Bindusar berpelukan. Dengan ketus Sushima mengatakan "aku mengucapkan terima kasih karena kau telah melakukan begitu banyak untuk ku". Cahru menggelengkan dan memelototkan matanya pada Sushima, kemudian Sushima melepaskan pelukannya,  Bindusar terkejut atas perilaku Sushima tetapi dia tidak mengatakan apa-apa, Bindusar pergi dari kamar Sushima. Siamak mengatakan pada Sushima agar dia berhati-hati, "Kami sudah merencanakan perjalanan kedepan dengan sangat hati-hati". Tapi Sushima menyarankan pada Siamak untuk mengurus urusannya sendiri "Akan lebih baik jika kau akan menyelamatkan diri dan pergi dari sini". Siamak berkata "Nenek ku benarm aku tidak harus percaya pada India" Siamak pergi dari kamar Sushima
. Mahamatya menjadi bingung tapi Sushima memberitahu padanya untuk menyapkan prajurit mereka untuk besama-sama, "Aku akan menyerang Magadha  dengan prajurit ku setelah aku menikah dengan putri Chanda, Aku tenang untuk mu ibu tapi aku sudah tidak tahan lagim aku tidak akan melihat Ashoka menang, dengan menikahi Kaurwaki atau mimpinya menjadi kenyataan, lakukan sesuatu".Mahamatya menurutinya dan pergi dari sana,  Cahru setuju mengatakan "Aku akan melakukan apapun bahkan jika itu harus membuat pengorbanan yang besar untuk itu"

Keesokan paginya, semua orang datang ke istana untuk menyaksikan pernikahan, Mahamatya menyambut para tamu undangan bersama dengan Radhagupta. Chanda sedang berdoa, dia terlihat sangat cantik dengan gaun pengantinnya, ibunya datang menemui Chanda dan menjelaskan semua ritual keluarga mereka pada putri Chanda, Chanda tersenyum dan kemudian dia pergi dari kamarnya bersama dengan ibunya. Tiba-tiba cuaca berubah dengan sangat drastis, petir terus menggelegar membuat  baba merasakan kecemasan, Baba mengatakan "Sekarang hanya akan ada kehancuran ini adalah pertanda, tidak tapi jika tidak berhenti, ibu oertiwi akan  memerah dengan darah"






Perecap :Devi meminta pada Dharma untuk meminta gadis lain pernikahan Kaurwaki akan berlangsung "Tidak mungkin ada orang lain selain Kaurwaki dan Ashoka", Dharma mengatakan "Hanya ada satu", Devi mengatakan "Apa yang kau bicarakan ?". Dharma menyebut namanya "kau harus bersama dengan Ashoka". Devi menatap Rani Dharma kaget.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar