Skrip Sinopsis : Sabtu, 6 Agustus 2016. 05.08
TAYANGAN ONLINE : DESI TASHAN TANPA SUBTITTLE
STT ONLINE : BY POOJA http://www.desi-tashan.info/
TAYANGAN ONLINE : DESI TASHAN TANPA SUBTITTLE
STT ONLINE : BY POOJA http://www.desi-tashan.info/
Istana Magadha, keluarga kerajaan berkumpul di ruang pertemuan samrat, Radhagupta memberi tahu semua orang jika ruang harta karun telah kosong. Sushima menuntut jawaban fari Ashoka yang telah menyalahkan Siamak.Ashoka berkata " ini tidak akan terjasi jika Siamak tidak terlibat".
Siamak bersikap seolah dia tidak bersalah "jenapa kau selalu menyalahkan ki atas segala sesuatu yang tifak beres?"
Bindu berkata pada mereka " berhenti, kakian semua saling menyalahkan setiap kali masalah datang, bahkan kalian tidak memberi kesempatan, musuh tidak perlu tahu tentang hal itu, yang teroenting membuktikan jika harta karun telah dicuri dan mencari siapa yang telibat sehingga harus menyegel semua pintu keluar, sushima akan menjaganya". “ Kau akan mengatakan bahwa kita akan mengambil tindakan pencegahan untuk Kalinga dan Magadh yang telah menjadi “. Indu juga memberikan tugas untuk menyelidiki masalah tersebut pada Ashoka dan Acharya RG”. Aku ingin semuanya kembali, sehingga Tidak ada yang harus dipersalahkan”. Bindusar berjalan keluar dari ruang diikuti oleh Ashoka dan Acharya Radhagupta. Sushima tersenyum puas.
Dikoridor istana, beberapa prajurit member tahu Ashoka “Hanyaada tandu dan hadiah yang keluar dari istana”. Ashoka mengingat kerjadian pada hari sebelumnya, ketika cahru saat itu datang kepedanya untuk mengalihkan perhatian, saat Ashoka melihat sesuatu yang keluar dari kotak hadiah. Ashoka memerintahkan semua prajuritnya untuk berbicara dengan mata-mata mererka “Dapatkan setiap detailnya, jika terlihat di setiap sudut yang mencurigakan”.
Secara tiba-tiba, Lasendra menarik Ashoka ke kamarnya. Ashoka berkata pada Lasendra “Ini akan menjadi salah dan berbahaya bagai kita, apa kau tidak tahu itu?”. Lasendra berkata “ Aku tahu dimana harta itu disembunyikan”. Ashoka terkejut, lalu berkata “Bagaimana kau tahu tentang hal itu?”. Lasendra menjawab “Aku yang telah meminta mereka melakukannya, itu ide ku bahkan jika itu salah”. Ashoka memperingkatkan akan akibatnya lalu bertanya kembali pada Lasendra “ Dimana aku bias menemukannya?”. Lasendra menjawab “ Kau dapat membuat Samrat terkesan “. Lalu Lasendra berserita tantang penjahat yang sebenarnya “Jika kalian berdua datang ke lokasi itu maka aku juga akan memaksa kedua suadara mu untuk datang kesana pada waktu yang bersamaaan, kau dapat menagkap basah Siamak dan Sushima”. Ashoka bertanya “Mengapa kau tidak melibatkan aku dalam trencana mu?”. Lasendra meminta maaf pada Ashoka dan memperingatkannya untuk tidak menipunya “ Kau sangat baik, kau pasti tahu akibat dari kecurangan ku”. Ashoka pergi, Lasendra tersenyum.
Susima kesal dengan Ashoka, Lasendra datang ke kamar mereka dan mengusulkan ide pada mereka agar Ashoka juga mengetahui harta itu dipindahkan, Lasendra harus tahu tentang lokasi dimana mereka menyembunyikan harta karun “Kita harus melakukan sesuatu, kalian harus memutuskan untuk memindahkan hata karun itu ke tempat yang lain”. Lasendra tersenyum puas.
Ashoka datang kekamar Samrat, Bindusar marah “Siapa yang telah berani untuk memindahkan harta karun itu kesebuah kuil?. Siapa yang bisa begitu rendah membungkuk?”. Ashoka menjawab “Aku hanya berhadap pada orang tersebut, mereka tidak memiliki niat baik”. Bindu menuntut nama-nama orang itu. Ashoka mengatakan “Sushima dan siamak”. Bindu marah seolah tidak percaya, tapi Ashoka meminta untuk sekali saja menemaninya kekuil “Kau harus tahu wajah mereka yang sebenarnya dan mengungkap kebenaran”. Bindusar setuju dan mengangguk, Ashoka tersenyum.
Devi datang membawa dua buah gulungan surat, seorang Baba sedang duduk melakukan pertapaannya, Devi tersenyum senang. Devi menghapirinya, Baba membuka matanya dan kemudian bertanya “Apa yang sedang kau lakukan disini”. Devi mengatakan “ Baba, tolong aku, beritahu aku tanggal pernikahan mereka, aku ingin kecocokan perbintangan antara Ashoka dan Kaurwaki”. Baba hanya mengangguk dan kemudian Devi memberikan kedua gulungan kertas itu, Devi duduk dengan cemas dia menanti, sementara baba membukakan ikatan kedua ketas. Baba menggeleng dan mejamkan matanya membuat Devi bertambah gelisah.
Disebuah kuil, semua orang sedang sibuk melakukan puja, suara lonceng kuil berbunyi. Lasendra duduk menutupi wajahnya dengan kain, dia menoleh melihat kedatangan Bindu dan Ashoka yang juga menyamar menjadi rakyat biasa, begitu juga dengan Radhagupta yang menyamar, dia memberisalam pada Ashoka namun mereka saling menjaga jarak agar tidak dicurigai. Bindu marah kehilangan kesabarannya “Apa mereka akan segera datang?”. Ashoka membujuk ayahnya untuk bersabar, Radhagupta melihat kebelakang ketika itu Siamak dan Sushima datang menyamar dengan pakian rakyat jelata, Ashoka melihat kedatangan mereka berdua dan member tahu ayahnya Ashoka berkata “Ayah itu mereka datang”, Bindu menoleh kearah datanganya Sushima dan Siamak, Ashoka mengatakan “ mengapa mereka datang kesini dengan menyamar jika mereka tidak terlibat di dalamnya”.
Bindusar melangkah dan menghalangi jalan Siamak dan Sushima, Sushima meminta pria yang berdiri di hadapannya untuk minggir. Bindu meminta padanya semua harta benda yang telah di jarah, Ashoka juga menghampiri mereka. Bindu juga menyebutkan nama Sushima, Sushima terkejut ketika dia menyadari jika pria tua itu adalah ayah mereka yang sedang menyamar. Bindusar bertanya kepada mereka “Mengapa kalian melakukan ini?” semua orang yang berada dikuil keluar, Sushima dan Siamak gelagapan untuk memberikan alasan atas pertanyaan ayahnya. Ashoka mengatakan “Mereka berdua akan di hokum bakhkan jika rencana itu dibuat atas ide salah satu di antara mereka”. Acharya Radhagupta dan anak buahnya memeriksa kuil mereka menggeledah semua kotak namun mereka tidak menemukan apapun semua kotak telah kosong.
Bindusar menergur kedua putra mereka untuk melawannya “Aku tidak pernah berfikir untuk melihatnya hari ini, aku membuat kesalahan terbesar dalam mengenali, dan memahamai anak-anak ku”.
Radhagupta datang menemui Bindusar, dia mengatakan kepada mereka “Kami tidak menemukan apa-apa disana”. Lalu Bindu menengok dan memelototimya, Ashoka mengatakan “Bagaimana bisa, seharusnya harta itu ada disini”. Ashoka mempertanyakan saudara-saudaranya yang sudah berbuat salah, Sushima beralasan jika dia datang kekuil untuk mengunjungi kuli Dewi Ma.
Ashoka mengejek “ Sejak kapan kai mulai mempercayai dewa?” siamak juga membuat alasan “ dia kan mempunyaiistri dan percaya pada dewa jadi aku yang membawanya kesini, aku ingin dia mempunyai keyakinan dan dewa akan memberkatinya karena akan memasuki fase baru dalam kehidupannya.
Bindu bertanya Sushim “ mengapa kau mengubah penampilan mu ?”
Sushim menjawab “ aku tidak ingin perhatian itu tidak perlu. Rajmata benar kau hanya terlalu mudah percaya pada Ashoa”. Bindu berjalan keluar dengan sangat marah, Ashoka mencoba menghentikannya namun sia-sia. Sushima dan Siamak mengikuti ayahnya keluar dari kuil. Ashoka marah dan akan menghentikan mereka namun Radhagupta menghentikannya. Radhagupta pergi bersama anak buahnya. Lalu Ashoka menghampiri Lasendra yang sejak tadi duduk di kuil menyusun bunga mitir. Ashoka bertanya pada Lasendra “bagaimana ini bisa terjadi”. Lasendra mengatakan dengan terbata-bata “ percayalah harta itu hanya di taruh disini saja”.
Jaganntah melemparkan uang, dia telah terbukti mencuri harta itu. Jagannath mengatakan “Aku tidak akan pernah membiarkan Magadha dan Kalinga besatu, aku akan mengubahnya menjadi pertumpahan darah jika itu harus, tapi aku tidak akan membierkan hal itu terjadi”. Jagannath tertawa licik
Sementra itu, Devi masih di tempat Baba (Resi). Devi tidak percaya dengan apa yang telah baba katakana padanya. Ketika itu Resi mengatakan “ Aku hanya melihat pertumpahan darah dan masalah selama ini, sesorang akan menciptakan pertikaian diantara keduanya, ini tidak baik, seseorang yang dekat dengan mereka akan memisahkannya”.
Kalinga, Jagannath sangat marah ketika melihat foto Ashoka dan Kaurwaki dia mengambil obor. Dan menyulutkan api, foto itu terbakar didepan matanya.
Devi masih sama sekali tidak percaya “ tidak mereka berdua saling mencintai”. Resi menegaskan "fase situ akan di mulai, mereka akan segera di pisahkan”. Devi menolak untuk menerima takdir itu “Dalam hal ini aku akan mendukung mereka, aku akan melihat siapa yang akan menang, takdirkah atau cinta mereka”
Ashoka mengatakan “Rasanya saudara ku juga akan terkejut, mereka sekarang juga tidak tahu dimana kasi itu, pasti ada orang ketiga yang ikut terlibat didalamnya, dan ini bukan orang luar, tapi siapa yang bisa melakukannya?”. Ashoka menemukan menemukan perhiasan milik Rajvanshi dan mengambilnya.
Kembali ke Kalinga. Jagannath menemui saudaranya “Aku hanya ingin satu kesempatan untuk membalas dendam pada Bindusar, tapi aku tidak tahu pasti aku akan mendapatkan kesempatan itu dengan begitu cepat, putri ku Kaurwaki akan membukakan jalan untuk ku”. “Aku tidak pernah membanyangan jika anak ku akan memperudah jalan ku untuk membalaskan dendam ku pada Bindusar, Chanakya tidak salah, dia sering mengatakan bahwa kita perlu mengatur satu pohon untuk terbakar untuk menaerangi hutan , Bindusar mempunyai dua anak dengan dosa besar, mungkin Dewa ingin kan itu dan itu akan mungkin terjadi, aku cukup beruntung untuk menguping obrolan mereka,
Kilas balik ditampilkan saat Siamak dan Sushima berbicara dikamar tentang pencurian harta karun istana Magadha, Jagannath mendengarkan pembicaraan mereka bersembunyi di balik tirai
Ashoka telah meragukan saudara-saudara mereka, saudaranya sejak kecil, aku yakin Sushima dan siamak akan juga meragukan satu sama lain tentang harta yang telah hilang itu, akhrirnya mereka akan mati, kemudian kita akan menciptakan malapetaka di Magadha, kami akan menghancurkannya, tidak akan ada yang akan mengetahuo jika kita ada dibelakangnya”. Jagannath tertawa terbahak.
Malam hari, Lasendra datang menemui Siamak. Lasendra mengatakan pada Sushima “ Hanya kami bertiga dimana harta itu disimpan, aku tidak akan berada disini jika aku sudah melakukan sesuatu, ibu mu dan mahamatya bisa dapat melakukannya juga”. Sushima berfikir tentang Siamak “bagaimana mungkin dia bisa melakukannya”. Lesendra menjawab “Orang yang bisa membunuh orang yang dicintainya sendiri (yang berrarti Helena) hanya akan menyelamatkan didinya sendiri tanpa melakukan apa-apa, dia mengalihkan semua itu untuk Takhsasila, tapi kau menentang semua keputusannya”. “Dia berfikir jika kau tidak akan membiarkannya sehingga dia telah mencurinya”. Sushima berfir tentang ucapan Lasendra, dia pergi, Lasendra tersenyum.
Siamak berada di atas benteng, dia begitu sangat sedih dan kecewa untuk orang tuanya, tiba-tiba saja Sushima menyerang Siamak “Dimana kau menyembunyikan uang ku?”. Siamak mencoba menjelaskan bahwa dia sama sekali tidak melakukannya “Mengapa aku harus menipu mu?” sushima memberitahu tantang kecurangan itu berada dalam darahnya, Sushima mengeluarkan pedangnya dan mulai menyerang Siamak “Apakah kau lupa ibu dan nenek mu melakukan itu?”. Siamak marah mereka terus bertarung, Sushima memberikannya kesempatan terakhir untuk Siamak menjawabnya. Siamak bilang “Aku tidak akan memberitahu mu jika aku tahu itu. Mereka bertarung pedang, Siamak mencoba menankis serangan Sushima dengan menggunakan tangan kosong ketika pedangnya terjatuh. Cahru datang kesana tapi Susima memotong ketiga jari Siamak. Cahru memarahi mereka berdua “ Kalian punya kesempatan emas untuk menjebak Ashoka tapi bertarung dianatara kalian”, Sushima melihat Siamak menahan kesakitan dan memegangi tangannya, ketiga jarinya telah terputus dan berlumuran darah.
Precap: Ashoka mengatakan “ada beberapa orang berpengalaman yang telah melakukan tugas ini, mereka meninggalkan sesuatu di gudang". Kaurvaki yakin orang yang telah meninggalkan benda itu merupakan petunjuk Ashoka menunjukkan padanya jika ornamen perhiasan ketika dia menemukannya di antai. Kaurvaki ingat jika perhiasan itu seperti milik ayahnya dan tertegun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar