Skrip Sinopsis : Rabu, 3 Agustus 2016. 02.08
TAYANGAN ONLINE : DESI TASHAN TANPA SUBTITTLE
STT ONLINE : BY POOJA http://www.desi-tashan.info/
TAYANGAN ONLINE : DESI TASHAN TANPA SUBTITTLE
STT ONLINE : BY POOJA http://www.desi-tashan.info/
Istana Magadha, Vitaashoka berjalan sendirian di koridor istana, Vitaashoka berfikir “Aku akan memberikan kabar berita ini pada orang yang berhak mengetahui hal itu bukan orang lain”. Vitaashoka berlari
Di koridor yang lain, Ashoka dan Kaurwaki sedang berdiri dan menatap satu sama lain dengan pernuh kasih. Kaurwaki tersenyum ketika Ashoka dating menghampirinya, dan alunan lagu O Priytam (O Kekasih Pujaan Hati) dimainkan sebagi soundtrack. Ashoka dan Kaurwaki saling bertatapan mata dengan romantis mereka hanya terdiam. Ashoka melambaikan tangannya pada Kaurwaki yang sejak dari tadi menatapnya tanpa berkedip sedikit pun untuk menyadarkan Kaurwaki dari lamunannya namun usahanya sia-sia, Ashoka kembali melambaikan tangannya namun mata Kaurwaki tidak berkedip dia masih melamun dan tersenyum menatap Ashoka dengan tatapan penuh cinta.
Sementara itu, Devi sedang gelisah mondar-mandir di kamarnya, Vitaashoka datang kesana, Devi bertanya-tanya di dalam hatinya “Untuk apa Vitaashoka datang kesini, aku tidak bisa mendengarkannya sekarang”. Devi meminta Vitaashoka untuk pergi, Vitaashoka berbicara pada Devi “Apa kau baik-baik saja, mengapa kau tidak datang ke ruang persidangan ayah ku hari ini, kau tidak bisa mendengarkannya”. Devi tegang, Vitaashoka tetrawa lalu menceritakan tentang kebenarannya pada Devi yang masih tampak gelisah, Vitaashoka berkata “Ayah ku telah memilih Kaurwaki untuk Ashoka”. Devi begitu sangat gembira setelah mendengar berita dari Vitaashoka dan memeluknya. Vitaashoka merasa tidak nyaman dan meminta Devi melepaskan pelukannya “Lepaskan aku, aku tidak bisa bernafas”. Devi melepaskan pelukannya. Vitaashoka meminta agar Devi mengucapkan selamat untuk temannya Kaurwaki “Dia telah menjadi patung”. Devi bergegas berlari dengan senyum lebar diwajahnya.
Ashoka berkata pada Kaurwaki yang masih terdiam “Shivshambhu mu telah memenuhi semua doa-doa mu, kau harus menari sekarang tapi kau malah terus melihat ku”, kaurwaki masih dalam lamunannya dia masih menatap Ashoka dan tersenyum menatap Ashoka, Ashoka memegang dagunya dan memanggil namanya “Kaurwaki”. Kemudian Ashoka menempuk pundaknya, Air mata Kaurwaki menetes di wajanhnya, Ashoka tersenyum dan mengusap airmatanya. Tiba-tiba saja devi datang dan memeluk Ashoka di depan mata Kaurwaki, dia tampak bahagia untuk Ashoka dan Ashoka menyambut pelukan Devi, Kaurwaki terkejut menatap Ashoka. Devi berkata di pelukan Ashoka “Mimpi ku telah menyadi nyata, aku sangat senang untuk kalian berdua, aku tidak dapat mengungkapkan kebahagaiaan ku”. Kaurwaki tersenyum kemudian dia terbatuk dan membuat Devi tersadar dan melepaskan pelukannya. Devi menghampiri Kaurwaki yang sejak tadi berdiri heran menatap Devi dengan heran.
Devi berkata pada Kaurwaki “Aku tidak bisa mengendalikan kebahagiaan ini dan langsung memeluk Ashoka, kau jangan cemburu, Ashoka bukan milik mu saja “. Kaurwaki dan Devi berpelukan, Ashoka tersenyum melihat tingkah mereka berdua
Kaurwaki berkata “Aku tahu, Ashoka hanya akan menjadi milik ku, tidak ada yang akan bisa datang di antara kami, termasuk kau”. Devi tahu mereka ingin lebih dekat sekarang, namun Kaurwaki menghentikan Devi untuk bicara, Kaurwaki berkata “Ini semua karena mu, aku berterima kasih pada mu, terima kasih banyak”. Kaurwaki kembali menatap Ashoka sementara Devi tersenyum lebar, kemudian Devi melihat Ashoka yang juga sedang melamun menatap wajah Kaurwaki, kemudian Devi pergi meninggalkan Ashoka dan Kaurwaki berdua, dan Devi kembali bertemu dengan Vitaashoka yang terus saja menggoda Devi yang begitu sangat bahagia, Vitaashoka berkata pada Devi “Ku pikir kau tidak akan meningglkan mereka berdua”. Devi hanya mengangguk dan menahan kekesalannya lalu menjewer telinga Vitaashoka sambil berkata “ Kau bicara dengan usia mu, kau hanya seorang anak”. Devi melepaskan telinga Vitaashoka namun Vitaashoka beralasan “Kecerdasan datang dengan pengalaman. Devi tersenyum, dan mereka pergi dari sana
Ashoka merentangkan tangannya kedepan berharap Kaurwaki teesadar dari lamunannya, sementara itu Kaurwaki yang masih menatap wajah Ashoka begitu sangat bahagia, alunan saountrak dua pasangan sedang di mainkan melantunkan Priyatam. Kaurwaki menghampiri Ashoka dan memeluknya. Mereka berdua tersenyum bahagia, mereka memikirkan semua kenangan indah di masa kecil saat Ashoka dan Kaurwaki berpelukan. Ashoka menyatalan “Kau Kaurwaki ku”. Kaurwaki meminta agar Ashoka mengucapkannya sekali lagi, Ashoka mengulangi Ucapannya dengan penuh kebahagiaan “Kau Kaurwaki ku”, kau akan segera menjadi istri ku, tidak ada yang dapat memisahkan aku dengan mu sekarang, tidak ada yang bisa memisahkan kita untuk selanjutnya sampai 7 kelahiran mendatang kita akan tetap bersama, tidak aka nada orang yang akan merusaknya selama 7 tahun kedepan”.
Malam hari, Sushima, Cahru dan Siamak datang menemui Lasendra. Sushima berkata di depan mereka bertiga “Biarkanlah Ashoka senang untuk sementara waktu, itu sangat jarang terjadi, dan kemudian kami akan mendapatkan kesempatan untuk menyakitinya lebih buruk, kami telah menggeser setangah treasury keluar dengan aman, tapi jika prajurit menemukannya maka itu akan menjadi masalah”. Siamak mengingatkan Sushima akan semua tugasnya “Prajurit ku bisa di percaya”.
Mahamatya Kaalatak datang ke tempat Terasury tersebut disimpan, beberapa penjaga berdiri di depan pintu, prajurit membukakannya pintu, Mahamtya meminta beberapa prajuritnya mencuri beberapa keeping emas dan uang koin mereka masukkan kedalam karung, Mahamtya meminta pada prajuritnya untuk bergerak lebih cepat.
Siamak menambahkan jika prajuritnya melakukan pemindahan Terasury tersebut ke tempat yang aman di sebuah ruangan.ditampilkan ketika kaalatak bersama dengan prajurit memindahkan isi karung dari hasil curian mereka, beberapa prajurit sedang sibuk melakukan pekerjaan mereka. Memasukkan uang curian dan perhiasan yang telah mereka curi kedalam sebuah peti.
Sushima bertanya pada Siamak “Mengapa ada diantara hadiah”. Siamak hanya tersenyum dan menjawabnya” Bila akan ada putri yang akan meninggalkan tempat setelah pertunangan mu, maka Smrat akan memberikan mereka hadiah, dan itu akan menjadi uang, kami akan menghentikan perjelanan mereka dan mendapatkan semua uang-uang tersebut keluar secara diam-ciam, ingat tugas ini harus diselesiakan sebelum keterlibatan mu, semuanya harus sampai di Takhsasila”. Sushima meragukan niat Siamak untuk mendapatkan segala sesuatu di Takhsasila, Sushima mencekek leher Siamak, berkata “Jangan bermain permainan dengan sdaudara mu sendiri”.
Cahru dan juga Lasendra bangun. Cahru meminta agar Sushima melepaskan leher Siamak, Lasendra menepuk punggung Sushima dan menenangkannya, Lasendra berkata “ Ashoka akan menang jika kalian akan bertarung satu sama lain, biarkan semua uang itu keluar dari zona aman, hal itu lebih penting membiarkannya terlebih dahulu keluar dari Pataliputra”. Sushima melepsakan leher Siamak dan kemudian Sushima pergi diikuti oleh ibunya (Cahru). Lasendra tersenyum.
Dikamar samrat, Rani Dharma dan Samrat Bindusara sedang berpelukan, Dharma begitu sangat senang jika bindu memilih Kaurwaki untuk Ashoka, Rani Dharma berkata “ Kau bukan hanya membuat Ashoka senang tapi juga memberikan alasan untuk semua warga Magadha untuk ikut berbahagia, aku seperti di awan kesembilan, aku tidak pernah berfikir kau akan mengubah semua pendapat mu tentang Kaurwaki, kau membuktikan dirinya layak di pengadilan sebelum memilih dia di pengadilan, ini adalah pujian”. “Aku berhadap semuanya akan berjalan dengan sangat baik”. Bindusar juga berharap hal itu terjadim tapi kemudian timbul kehawatrian di hati Bindu “Tapi seperinya ini tidak akan terjadi dengan damai, ini sangat mungkin, kau tidak memikirkan Jagannath, dia pasti akan datang saat dia tahi tentang hal ini, hanya dewa yang tahu apa yang akan terjadi”, Bindusar pergi dari sana, Rani Dharma berharap jika Jagannth tidak akan memutuskan pertunangan antara Ashoka dan juga putrinya Kaurwaki.
Cahrumitra datang ke kamar Anandini yang sedang mengemasi pakiannya. Cahru berkata Aku kasihan pada mu, Samrat telah memilih Kaurwaki bukannya diri mu, kau juga melakukan kesalahan, aku akan berdiri di pihak mu jika kau saat itu memilih putra ku Sushima bukan putra pelayan itu, aku tidak egois seperti Dharma, dia selalu egois dan menkadi pencuri karakter pendukung kecurangan, sekarang semua karakter sama, Dharma adalah kecurangan terbesar, dia telah merebut cinta yang ku miliki dan suami dari ku, aku juga punya suami favorit”. Anandini ingin bicara, namun Cahru berkata “Aku datang untuk mendukung mu, kau jangan berkecil hati, kau mempunyai kuwalitas yang dimiliki oleh ratu tapi kau hanya membuat satu kesalahan, kau tidak tahu bagaimana caranya untuk memikat pria yang menyukai wanita lain, kita tidak bisa melakukan apa-apa, takdir sudah menkadi bukti, yang terburuk terjadi pada orang-orang yang baik, kita semua orang-orang baik biarkanlah dewa yang akan menghukum orang jahat, jangan berkecil hati, semoga dewa memberikan kekuatan untuk dapat hidup dengan rasa sakit, Kaurwaki telah merebut cinta dari mu, dan au tidak bisa melakukan apapun, kau terlihat begitu tidak berdaya”. Cahru pergi meninggalkan Anandini dengan tersenyum puas.
Keesokan paginya, Kaurwaki masih tertidur dengan pulas, sesorang datang membuka tirai dan membuat Kaurwaki silau Kaurwaki merubah posisi tidurnya dan menutupi dirinya dengan selimut, Devi duduk untuk membangunkannya dan meningatkannya jika hari ini pertunangannya. Kaurwaki menjawab “Aku hanya ingin tidur dan memenuhi semua mimpi ku sebelumnya, sekarang semuanya telah selesai aku pantas untuk tidur”. Namun Devi membantah dan menariknya untuk bangun “Kau harus segera mandi sekarang, semua akan di lakukan, aku datang untuk segara membawa mu”. Devi pergi, Kaurwaki senang, dia berfikir “Aku akan bersatu dengan Ashoka saat mengiikuti semua Ritwal”.
Andini masih kesal dengan Kaurwaki dan Ashoka, dia berumpah akan menghukum mereka berdua karena mereka telah menipunya “Aku akan menghukum mereka”. Anandini berjalan dikoridor, sementara itu beberapa pelayan wanita sedang duduk di dapur, kemudian Anandini melihat mereka sedang memperisapkan mandi untuk Kaurwaki dengan menumbuk beberapa bahan untuk di jadikan masker. Anandini sengaja merentangkan kakinya dan membuat seorang pelayan membawa nampan bunga untuk bahan pembuatan (Uptan) masker kunyit terjatuh, Anandini berpura-pura peduli dan kemudian beberapa pelayan lainnya datang menengok temannya yang terjatuh dan meninggalkan perkejaan mereka . Anandini memasuki area dapur ketika semua pelayan sedang sibuk menangani temannya yang terluka, Anandini mernukan Uptan (Masker Kunyit) yang telah siap diatas meja, Anandini tersenyum licik ketika mendengar suaranya.
Sementara itu, Devi sedang bersama dengan pelayan lainnya di luar dan meminta mereka untuk melakukan tugas lainnya, kemudian Devi berjalan menuju ke dapur dan dia juga bertemu dengan dua orang pelayan lainnya, Anandini tersadar ketika dia menyadari Devi datang dan bersembunyi, Anandini mengintip melihat Devi sedang melangkah memasuki dapur. Pelayan lainnya menegur Anandini, Anandini terkejut saat pelayan bertanya “Apa yang sedang kau lakukan disini?”. Anandini berkata “ Aku melakukan apa yang ingin ku lakukan disini “ kemudian Anandini mengambil botol berisi cairan dan menuangkannya di tubuhnya, cairan terciprat kemata pelayan. Anandini pergi. Devi masuk dan bertemu dengan beberapa pelayan yang masih menangani temannya, lalu Anandini berpapsan dengan Devi secara bersamaan tapi mereka tidak saling melihat dan Anandini menatap Devi sangat sinis, kemudian Devi menyadari sesuatu ketika Anandini telah keluar dari ruangan itu dan telah mencampurkan sesuatu pada Uptan (Masker kunyit). Anandini keluar dari persembunyiannya “Kaurwaki sekarang akan berubah menjadi buruk rupa, wajahnya akan hancur untuk selamanya”.
Kaurwaki akan mandi, Devi berkata pada Kaurwaki untuk segera pergi mandi, Kaurwaki melangkah keruang ganti baju kemudian dia masuk kedalam tempat pemandiannya, Kaurwaki menceburkan dirinya kedalam bak pemandian raksaksa yang dipenuhi oleh bunga-bunga, Kaurwaki masih berfikir dan sangat bahagia mesipun dia berada didalam air.
Devi datang kesana dengan membawa Uptan (Masker Kunyit), Devi akan mengambilkan mangkuk namun Kaurwaki memintanya untuk membiarkan maskernya tetap berada disana. Kaurwaki berkata “Aku akan mengambilnya sendiri”. Devi terus menggoda Kaurwaki, Devi hanya tersenyum dan kemudian dia keluar besama dengan pelayan lainnya dan membiarkan Kaurwaki mandi. Kaurwaki mengambil Upatan (Maker Kunyit) dengan mengusapkan masker di jarinya, Kaurwaki hanya terdiam dia kembali melamun dan mengngat semua uacapan Ashoka tadi malam.
Sementara itu Anandini yakin semua rencana untuk membuat Kaurwaki menjadi jelek akan berhasil, dia berjalan di sepanjang koridor sambil berkata “Lupakan tentang 7 kelahiran, ashoka bahkan tidak bisa melihat Devi selama 7 menit!”
Kemudian, Devi terkejut ketika mendengar Kaurwaki menjerit kesakitan, Devi bergegas lari menghampiri Kaurwaku yang masih beeendam dibak untuk melihat apa yang terjadi kemudian Devi melihat tangan Kaurwaki terbakar ketika mengambil masker kunyit
Precap: Devi masih penasaran pada Uptan (masker kunyit) tersebut, kemudian Devi mengingat ketika seorang wanita berjalan keluar dari dapur, Devi mengenali orang itu sebagai Anandini ada didapur pada saat pelayan membuatkan masker tersebut, Devi marah dan mengambil masker tersebut dia berjalan di koridor menjuju kekamar Anandini dengan penuh amarah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar