Selasa, 30 Agustus 2016

CAS 414 : PERNIKAHAN SUSHIMA DAN CHANDA TELAH SELESAI DI LANGSUNGKAN, VITAASHOKA DATANG KEMANDAP KETIKA ASHOKA DAN KAURWAKI AKAN DI NIKAHKAN JAGANNTH MENUNJUKKAN SURAT PERJANJIAN DIRINYA DENGAN BINDUSAR.

Skrip Sinopsis : Selasa, 30 Agustus 2016. Kode CAS : 29.08

CAKRAVATIN ASHOKA SAMRAT 414 


Vitaashoka masih bersama dengan Devi dikamarnya, dia duduk di samping Devi yang masih berbaring lemah dan memegangi tangan Devi, Vitaashoka mengatakan "Ayolah bangun kak, bagaimana kau bisa meninggalkan aku sendirian?" Kau telah berjanji untuk membantu ku menyatukan kakak ku denngan Kaurwaki, ayolah bangun sebelum semuanya terlambat". Devi menggeliat kesakitan.




Di sebuah ruangan,  Mandap Sushima dan Chanda masih berlangsung, Pendeta masih membacakan mantram puja, Ashoka sedang gelisah, Cahru yang sedang duduk terus melirik ke arah Ashoka, Kaurwaki masih terus terbatuk, Kaurwaki memanggil Ashoka, Ashoka menghampiri Kaurwaki bersama dengan Radhagupta, Kaurwaki duduk di sebuah ruangan ditemani oleh ayah dan ibunya, Ashoka datang kesana. Ashoka begitu sangat mencemaskan Kaurwaki yang masih batuk dan bertambah memburuk, Kaurwaki terbatuk dan memegangi bagian dadanya, sementara itu dimandap Susima dan Chanda mengambil Pheras (Kalung karangan bunga) dari pendeta, Chanda begitu sangat bahagia ketika memakaikan kalung rangkain bunga pada Sushima, dan Sushima pun bergantian memakaikan kalung rangkaian bunga ke Chanda, Cahrumitra menaburkan bunga pada kedua mempelai dengan sangat bangga, Mahamtya Khalaatak tersenyum senang melihat Sushima telah menikah, Sushima dan Chanda memutari api suci Cahru bertanya-tanya "Dimana Dharma, dia akan segera melihat dunianya akan berantakan jika dia ada disini".

Rani Dharma akhirnya sampai di ruangan Mandap kedua mempelai, Radhagupta menghentikannya dan memintanya cepat datang, Radhagupta bilang pada Dharma "Keadaan Kaurwaki tidak terlalu baik". Radhagupta membawa Rani Dharma untuk menemui Kaurwaki, Kaurwaki terus terbatuk dan semakin memburuk Ashoka bilang pada Kaurwaki "Kaurwaki ini bukan waktunya yang tepat untuk menggoda". Kaurwaki terus terbatuk memagangi dadanya, dia juga sengaja memegang kalung berliontin Siwa, agar dia bisa tenang, beberapa saat kemudian Kaurwaki berhenti terbatuk sementara dia masih memegang liontin Siwa di kalung Ashoka, Kaurwaki mengambil nafas lega, Dharma datang kesana untuk menemui Kaurwaki, Dharma bertanya "Apa kau baik-baik saja?", Kaurwaki mengangguk, Dharma begitu sangat lega ketika melihat keadaan Kaurwaki baik-baik saja. Di mandap, Sushima dan Chanda masih menutari api suci dan pendeta masih membacakan mantra puja, masih beberapa putaran dan mereka berdua telah selesai melakukan pernikahan. Mereka berdua meminta berkah dari kedua orang tua mereka.

Sekarang tiba saatnya giliran Ashoka, Pendeta meminta agar Ashoka datang ke atas panggung mandap bersama dengan kedua orang tuanya, semua orang yang sedang bersama dengan Kaurwaki terkejut ketika mendengarnya, Acahraya Radhagupta meminta Ashoka untuk datang, keadaan Kaurwaki pun sudah membaik, dia sudah berhenti terbatuk meskipun masih memegangi dadanya "Kaurwaki apa kau sudah baik-baik saja?". Kaurwaki hanya mengangguk. Ashoka bertanya pada ibunya "Ibu dimana Vitaashoka?". Dharma mengatakan "Vithashoka bersama dengan Devi". Kaurwaki mengatakan "Seharusnya sekarang Devi ada disini bersama dengan ku". Bindusar datang kesana mengatakan "Mereka harus merencanakan sesuatu, jangan khawatir, mereka akan berada disini pada waktunya". Dharma mengatakan pada Ashoka "Ashok, sebelum mandap mu di lakukan, aku ingin mengatakan sesuatu pada mu Ashok". Ashoka menjawab "Ibu katakanlah jangan ragu". 

Jagannath datang kekamar Devi, Devi masih bersama dengan Vitaashoka, Jagannath bertanya "Apa yang terjadi padanya?". Devi hanya membuka matanya sebentar dan Jagannath menatapnya. Dharma dan Ashoka berbicara, Ashoka menegur ibunya "Ada apa ibu?". Dharma gelisah dan sulit untuk mengatakannya sedangkan Bindusar menggelengkan kepalanya, Ashoka menarik tangan ibunya dan bertanya sekali lagi tapi Dharma kemudian  menjawab "Tidak ada apa-apa". Dharma menempelkan kala teka di belakang telinga Ashoka, Dharma mengatakan "Aku takut jika kebahagiaan mu bisa mendapatkan manja, sebagai seorang ibu aku ingin pernikahan ini terjadi karena akan memberikan mu kekuatan untuk menghadapi semua rintangan dan membangun persatuan India". Ashoka hanya mengangguk mengatakan " Aku memiliki berkat dari mu", Kaurwaki berjalan besama dengan ibunya

Dikamar Devi, Jagannath meminta pada Vitaashoka, Vitaashoka duduk sambil tetap menggosokan tangan Devi, Jagganath berkata "Kau baik untuk menjaga setiap orang, kau, ibu mu dan orang tua mu  harus melakukan ini hanya setelah pernikahan". Jagannath mengatakan pada Vitaashoka tentang Pakta (surat berjanjian antara Jagannath dengan Bindusar), Jagannath menambahkan "Istri ku mengatakan pada ku harus membuat kalian semua terkunci di dalam satu penjara, hanya itu yang akan terjadi, dan aku akan memerintah di atas tahta Magadha dan kalian semua akan menjadi pelayan  ku!". 

Sushima bersama dengan Cahru, mereka terkejut ketika melihat rombongan Ashoka dan Kaurwaki datang dan akan naik ke mandap, Sushima mengatakan pada Cahru "Aku kecewa pada mu ibu" (Kaurwaki masih hidup). Cahru  meminta pada Sushima "Kau sebaiknya menenangkan kemarahannya atau akan menyesal kemudian, jangan bersikap berlebihan atau Samrat akan ragu pada kami untuk apa yang telah terjadi". Cahru dan Sushima duduk, Ashoka dan Kaurwaki menaiki panggung untuk melakukan mandap, sementara itu Sushima yang marah melepaskan karangan bunga dan membuangnya, putri Chanda tampak sangat bahagia melihat mereka. Ashoka dan Kaureaki duduk di depan api suci, ibu Kaurwaki senang tapi wajah Rani Dharma tampak tegang. Ashoka bertanya pada Kaurwaki tentang Jagannath, paman Kaurwaki (Kewalnath) memberitahu "Jangan memikirkan apapun, jika dia idak mendukung pernikahan ini maka dia tidak akan membirkan mu sampai dimandap ini"

Vitaashoka menolak untuk percaya semua ucapan Jagannath, tapi Jagannath mengatakan kepadanya untuk meminta "Beertanyalah pada ayah mu sebelum kau mengetahunya dari orang lain, ayah mi tidak akan mampu berbohong pada orang saat ini, dalam hal ini di dalam darah mu  hanya pantas menjdi pelayan, ibu mu hanyalah seorang pelayan Samrat Bindusar dan kakak mu hanyalah putrea dari pelayan, dan kau juga akan berakhir dengan hal yang sama menkadi pelayan". Vitaashoka terkejut, lalu dia mengingat semua pesan ibunya agar tidak membiarkan Devi tertidur dan terus menggosok tangannya, Vitaashoka bergegas  pergi untuk meninggalkan Devi dalam pengawasan Jagannath, Jagannath nyengir dengan sangat licik berkata "Sekarang pernikahan ini tidak akan pernah terjadi". Jagganath pergi dari kamar Devi, Devi terus meronta kesakitan dan tergeletak di tempat tidurnya.

Ashoka dan Kaurwaki sedang melangsungkan ritual mandap, paman Kaurwaki tersenyum, mata Cahrumitra terus memelototi pada kedua pasangan mempelai, Pendeta meminta pada Rani Dharma untuk mengikatkan kain dari kedua mempelai, Dharma masih tegang dan dia hanya terdiam. Dharma kembali mengingat pesan dari ramalan Baba terhadap malapetaka yang akan terjadi jika Ashoka dan Kaurwaki tetap akan menikah, selain itu Dharma juga mengingat ketika dirinya meminta Devi untuk menikah dengan Ashoka, sehingga Devi meminum racun dan membuat keadaan Devi menjadi sekarat, Dharma masih tetap pada lamunan kegelisahannya, kemudian Dharma bangun berjalan kebelakang kedua mempelai dan memasangkan kain merah pada Ashoka dan kain Kuning untuk Kaurwaki dan mengikatkan kedua ujung kain tersebut,  dengan ragu Dharma melakukannya dan menatap kearah lain, kemudian Suara Vitaashoka terdengar mengentikan mandap kedua mempelai, Vitaashoka berdiri di luar dan membuat semua orang memperhatikannya, Vitaashoka berlari menghampiri semua orang yang ada di panggung, Vitaashoka mengatakan "Jangan menikah atau kita semua akan menjadi pelayan dari ayah Kaurwaki". Semua orang terkejut dan bingung mendengar ucapan Vitaashoka. Ashoka dan Kaurwaki berdiri, Ashoka berjalan menghampiri Vitaashoka  karena ikatan kain gathbandhan nya lepas, Kaurwaki terlihat sangat tegang, Jagannath pun akan  datang kembali keruangan mandap dan berfikir "Vitaashoka hanya melakukan apa yang aku inginkan". 

Ashoka bertanya pada Vitaashoka "Apa yang sedang kau katakan, siapa yang mengatakan itu?". Vitaashoka menyebutkan nama Jagganath. Bindusar marah mengatakan pada Jagannath "Kau tidak melakukan hal yang benar, kau memanfaatkan anak-anak yang masih polos untuk memenuhi kejahatan mu, kau memanfaatkan anak ku!". Jagannath hanya diam berdiri dan tersentum licik, ketika itu Ashoka melangkah maju bertanya pada Jagannath "Bagaimana kau bisa memikirjan ini, tanah air kita merupakan jiwa kita, kami tidak memerlukan keseprkatan apapun untuk hal itu. Jagannath menjawab pertanyaan Ashoka " Itu mungkin terjadi dengan mu tapi tidak dengan ayah mu". Bindusar marah dan memperingatkan Jagannath untuk tidak mengingari ucapannya. Bindusar mengatakan "Kau juga telah merusak hidup anak ku!". Bindusar akan menarik pedangnya tapi Rani Dharma mengnetikannya. Kaurwaki terkejut.  Jagannath meminta pada Bindusar untuk menghadapi kenyataan, Ashoka memperingatkan Jahannath bahwa dirinya sekarang ada di Magadaha, Ashoka berkata " Kau sedang berdiri di depan raja magadha kami tidak akan menerimanya, kau tidak akan hidup jika kau ada di tempat lain, silahkan kau memilih kata-kata mu dengan bijak sana". Jagannath tidak mau peduli mengatakan " Bahkan jika hari ini aku akan menunjukkan kebenaran tentang keluarga ini untuk putri ku sebelum meninggal!". Mengapa kau meunjukkan jari mu pada ku?" Jangan lupa tiga jari menunjuk kembali pada mu ketika kau mengangkatnya satu pada ku!". Jaganntah mengelurkan gulungan surat perjanjian yang telah di cap oleh  Bindusar ke Ashoka "Tanyakanlah juga pada ibu mu, dia juga ada disana". Ashoka membaca isi surat pejanjian itu dan membuat semua orang tegang. 

Kemudian Ashoka melihat ke wajah Ayah dan juga Ibunya yang shock, dan Ashoka menghampiri Bindusar lalu bertanya "Apakah  benar bahwa kau mempertaruhkan Magadha untuk kebahagiaan ku?". Bindusar tampak kebingungan mengatakan pada Ashoka "Aku berfikir setelah pernikahan mu terjadi maka aku akan bertanya pada Jagannath tentang rencananya untuk mencuri putrinya dari mu". Ashoka kembali mengulangi pertanyaan yang sama pada ayahnya, Bindusar mengatakan "Ya aku sudah  membuat semua orang terkejut". Jagannath mengatakan "Tidak untuk itu". Jagannth dan Kewalnath menyembunyikan senyum puas mereka, lalu Ashoka bertanya pada ibunya "Kau tahu segalanya, mengapa kau tegang, aku bertanya banyak pertamyaan namun kau tidak mengatakan apap-apa". Dharma menagis mengatakan "Aku ingin mengatakannya tapi..". Ashoka marah berkata pada ibunya "Tapi apa bu, jika aku tau, tidak akan ada yang lebih besar dari tanah air ku, aku bisa melakukan apapun untuk ibu dan ibu pertiwi ku". 

Kaurwaki berjalan menghampiri ayahnya, dia terus menguncang-guncang ayahnya mengatakan "Bagaimana kau bisa melakukan ini, bisakah kau memikirkannya sejkali saja sebelum kau merusak kebahagiaan putri mu?". Ashoka mengatakan "Tidak Kaurwaki, tiadk ada lagi anak perempuan dan ayah lagi, tida akan ada penguasa yang akan memiliki hak untuk bahaya, tidak ada penguasa memiliki hak untuk bahaya untuk kehidupan banuak orang untuk kebaikan pribadinya, ayah mu pasti lupa, tapi aku belum meluoakannya, aku tidak bisa mengambil kehdupan banyak orang dalam bahaya untuk alasan egois ku sendiri". " Ibu pertiwi, guru ku mengorbankan hidupnya, nenek moyang ku membuat begitu banyak  pengorbanan untuk tanah air kita, aku tidak akan melepaskannya bahkan untuk satu detik saja aku harus mengorbankan cinta ku untuk tanah air ku, pernikahan ini tidak akan terjadi!... Tidak akan pernah terjadi!". Kaurwaki terkejut medengar ucapan Ashoka begitu juga dengan  Semua orang tertengun, Ashoka marah dan melepsakan turban dan membuangnya, semua orang nampak terkejut, semua pendukung Ashoka nampak terkejut tapi musuh-musuhnya nampak sangat bahagia menyaksikan pernikahan Ashoka dengn Kaurwaki gagal dilangsungkan.

Precap: Ashoka membunuh Jagannath dihadapan semua orang. Kaurvaki menampar Ashoka. "Aku buta terhadap cinta mu, Gadis yang memiliki sedikit ras dan otak di dunia ini tidak akan pernah  mau menikah mu atau  sebaliknya". Ashoka membawa Devi ke  mandap tepat dimata Kaurwaki, Ashoka menuntun Devi memasuki ruangan mandap. Ashoka berfikir "Pernikahan ini hanya akan membuat  orang tua saya menaruh ku pada segala sesuatu  dan bahaya,  pasti akan terjadi". Ashoka  berjalan sampai mandap dengan memegang tangan Devi dan membuat Kaurwaki terkejut, bahkan musuh-musuh magadha nampak tertengun. 

POSTING BYHERRA RAHMADANI  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar