Rabu, 24 Agustus 2016. Kode CAS : 23.08
CAKRAVATIN ASHOKA SAMRAT 410 |
Di kamar Rani Dharma yang masih berdoa kepada dewa, Dharma
akan berjalan kemudian dia menghentikan langkah kakinya, Dharma terkejut ketika menyadari Lasendra ada di hadapannya. Lasendra
mendekat, mengatakan pada Dharma “Aku tidak punya hak untuk mencampuri urusan
keluarga mu, tapi aku mendengarkan apa yang telah kau katakana, aku tidak tahu
tentang rwamalan itu dan apakah itu akan menjadi nyata atau tidak, bahkan aku
tidak tahu jika prang-orang bisa bergantung pada nasib tapi orang-orang yang
luar biasa bias menulis nasib merekas sendiri, aku memiliki keyakinan pada
Ashoka bahwa dia bukan orang biasa, kau bisa mengubah nasib dengan karma mu
jika kau inginkam tapi memisahkan Ashoka dengan Kaurwaki itu akan membuatnya
menjadi lemah, kami tidak tahu apakah kata-kata dari orang bijak itu akan
menjadi kenyataan atau tidak, tapi memisahkan Ashoka dengan Kaurwaki akan
menjadi malapetaka, Ashoka bisa menahan rasa sakitnya pada siapapun yang telah
menyakitinya tapi bukan ibunya, Ashoka akan berubah menjadi Chand dan
menghancurkan segalanya”. Dharma hanya terdiam dia tampak tegang.
Sementara itu di koridor istana, Vitaashoka bersama dengan
Devi. Vitaashoka mendengarkan suara terompet, Vitaashoka berlari dan
meninggalkan Devi untuk menemui ibunya, Devi hanya tersenyum, Devi berfikir
untuk menyelesaikan Chunri.
Ashoka menutup kedua mata Kaurwaki dan membawa Kaurwaki
kedekat air mancur, Ashoka menyingkirkan telapak tangannya, Kaurwaki terpesona
ketika melihatnya, Ashoka memapah Kaurwaki dalam pelukannya. Ashoka mengatakan
“Kami bertemu untuk terakhir kalinya sebagai sepasang kekasih, setelah itu kita
akan bertemu sebagai pasangan suami dan sitri, aku ingin membuat momen ini
berkesan untuk mu”. Kaurwaki tersenyum tersipu mal saat Ashoka menaruhnya duduk
di ayunan. Saoutrack O Priytam di maninkan. Ashoka ke belakang, dan mengayunkan
ayunan diri belakang. Ashoka mengatakan pada Kaurwaki “Hubungan kita seperti
ayunan ini, keadaan memisahkan kita tapi kau
selalu mencoba yang terbaik untuk datang lebih dekat kepada ku, aku
berterima kasih pada mu untuk itu”. Ashoka memeluk Kaurwaki dari belakang.
Bindusar, Cahrumitra dan Dharma telah berkumpul untuk
melakukan puja, Pendeta meminta pada Bindusar untuk memikirkan Kuldevi mereka,
“ begitu puja berakhir kau akan menyebutkan nama dari sushima dan itu akan
menjadikannya istri besama dengan Cahru, kau juga akan melakukan hal yang sama
untuk Ashoka dengan Dharma, kau akan memberikan aahuti Kuldevi untuk memberkati
anak kedua dan istri-istri mereka”. Dharma berfikir cinta Kaurwaki untuk Ashoka
dan dalam memperbaikinya, “Kaurwaki selalu berdiri dengan anak ku dalam setiap
langkahnya, bagaimana aku bisa memisahkan Kaurwaki dengan Ashoka?”
Di taman, Ashoka masih memeluk Kaurwaki dari belakang
dengan erat. Kaurwaki bangun dan berjalan menjauh, Ashoka meminta pada Kaurwaki
untuk datang lebih dekat kepadanya. Kaurwaki mengatakan pada Ashoka “Aku
satu-satunya yang selalu datang lebih dekat, kau bahkan mengabaikan ku dengan
sengaja, bahkan ketika aku berada
didepan mata mu, kau menyakiti aku dengan sengaja, apa yang kau lakukan?”.
Ashoka menjawab “Aku mencintai mu”. Kaurwaki meminta bukti “Kau perlu
menunjukan itu pada ku, aku tidak yakin dengan hal itu, lakukan sesuatu yang
dapat membuat aku percaya bajwa kau sangat mencintai ku”. Ashoka berfikir,
Kaurwaki mengabikannya lalu Ashoka memerik beberapa bunga dan dia berlutut
dihadapan Kaurwaki lalu memegang tangan
Kaurwaki, Ashoka mengusulkan untuk menikah dengannya dan dia akan membuat
Kaurwaki bahagia. Kaurwaki tersentuh “Kau telah menyatakan cinta untuk ku,
untuk ku ini menjadi jelas untuk pertama kalinya, kau mencuri garis raja
Dusyant”. Ashoka setuju, “Tapi itu kata-kata ku, maksud ku mereka”. Kurwaki
berpendapat “sangat manis”. Ashoka mengatakan “Akhirnya kita punya waktu
setelah melewati banyak kesulitan, matahari akan naik”. Ashoka membuang bunga
danKaurwaki mengatakan “Aku tidak akan
memulai hidup baru kamu dengan perkelahian”. Kaurwaki mengabaikan Ashoka lagi
Pendeta berharap pernikahan antara Sushima dan putrid
Chanda akan di berkahi dewa. Cahru tersenyum bahagia mendengarnya. Bindusar
berfikir “Aku tidak tahu, tapi aku harus mengambil beberapa keputusan sebagai
samrat untuk mereka untuk kepentingan ibu pertiwi ini, berkati aku dengan
kekuatan bahwa aku tetap akan berpegang pada janji yang telah ku berikan pada Ashoka?”
Ashoka kembali mencoba mendekati Kaurwaki dengan
menyembunyikan sesuatu di balik punggungnya dan mengatakan “ Kau adalah
penerang gelap ku”. Kaurwaki terpesona untuk beberapa saat ketika ashoka
membuka kantong dan kunang-kunang keluar, kemudian menyarankan pada Ashoka
untuk membuatnya agar mudah untuk diingat, ini harus seperti yang berlum pernah
terjadi senbelumnya dan tidak akan pernah terjadi lagi. Ashoka memegang tangan
Kaurwaki ketika dia akan pergi meninggalkannya “Kau benar, aku sudah membuat
kesalahan, kau menginginkan sesuatu yang istimewa”. Lalu menarik Kaurwaki ke
ayunan dan mereka duduk bersama di ayunan itu, mereka bertatapan dengan
romantis.
Di tempat pemujaan, Rani Dharma masih mengingat tentang
surat perjanjian antara Bindusar dengan Jagannath, sementara itu Ashoka dan
Kaurwaki masih di ayunan, Dharma juga mengingat kata-kata baba dan dia juga
mengingat nasehat Lasendra. Pendeta meminta bindusar memikirkan Kuldevi dan
berdoa untuk anak mereka dan calon menantu mereka. Bindusar memeulai doa dan
Dharma ikut bergabung besamanya dan berdoa, Dharma menyebutkan nama Devi
bukannya Kaurwaki dan membuat semua orang terkejut.
Ashoka dan Kasurwaki lebih dekat, ketika Ashoka akan
mencium Kaurwaki, Kaurwaki mendorong Ashoka, dan Ashoka terkejut, Kaurwaki
menjauh dari Ashoka, Ashoka bertanya “Kaurwaki ada apa?”. Kaurwaki mengatakan
“Sebelum menikah ini tidak benar”. Ashoka mengatakan “Bukankah kau meminta ku
untuk menunjukkan cinta ku pada mu, aku akan melakukannya, Kaurwaki meminta
“Jika ini satu-satunya cara untuk mengungkapkan cinta?”. Ashoka “Setalah apa
yang kulakukan semuanya menjadi sia-sia”. Ashoka berjalan pergi meninggalkan
Kaurwaki dengan marah. Kaurwaki memanggil Ashoka.
Di tempat puja, Bindusar yang sedang bingung bertanya
pada Rani Dharma “Apa yang tadi kau katakana?”. Dharma menjawab “Aku berfikir
tentang Kuldevi jadi aku mengatakan…”. Bindusar meminta kembali mengulanginya
setelah dia, Bindusar mewajibkannya dan tapi tidak seperti yang diceritakan
Dharma menyebutkan nama kaurwaki, Jagannath terlihat marah. Puja telah selesai,
pendeta menumumkan jika kedua pangeran akan menikah secara bersama-sama besok
pagi.
Dharma dan Bindusar berjalan keluar dari ruangan puja,
Bindusar bertanya pada Dharma “Mengapa tadi kau menyebutkan nama Devi?”, Dharma
mengulangi apa yang tadi dikatakan sebelumnya, tapi Binusar tidak percaya “Aku
mendengar apa yang telah kau katakana tadi, aku tahu apa yang sedang kau
sembunyikan, bukankah kau istri ku, mengapa kau tidak mau memberitahu pada ku,
luangkan waktu mu, tapi kau jangan menundanya terlalu lama”. Bindusar pergi.
Dharma masih dikoriodr, dia masih bingung dengan apa yang
sudah dikatakannya pada saat pemujaan, Dharma mengatakan “Mungkin ini dewa yang
menginginkannya, aku harus memberitahu pada suami ku, aku harus bertemu
dengannya”. Ashoka bertemu dengan ibunya di koridor yang sama dan dia meminta
Prasad, Devi juga mengulurkan tangannya. Kaurwaki juga datang kesana dengan
menutupi wajahnya dengan dupttanya, Devi membagi Prasad menjadi dua, Dharma berpamitan
pada Ashoka, ketika Dharma berjalan pergi, Devi bertanya pada Ashoka dan
Kaurwaki menceritakan pertemuan mereka, tapi ashoka berjalan pergi tanpa
mengatakan apapun, Devi menyadari jika mereka berdua sedang berjuang lagi.
Bindusar sedang berjalan di koridor besama dengan
Radhagupta dan Jagannath. Radagupta mengatakan “Aku senang bahwa semuanya akan
baik-baik saja besok pernikahan akan di lakukan”. Jagannath mengatakan “Kata
orang membuat asumsi tentang masa depan ketika mereka benar-benar akan
menyadari apa yang akan terjadi?”. Radagupta berpamitan pergi. Bindusar
mengatakan pada Jagannath “Bukankah kita telah sepakat untuk tidak mengatakan
apapun kepada siapapun sampai pernikahan
ini selesai?”. Binudsar akan pergi namun Jagannath terus mengejeknya dengan
menunjukkan gulungan suarat tersebut “Bukankah kau bidak ku”. Jagannath
mengeluarkan pedangnya begitu juga dengan Binudasar. Dharma tertengun ketika
pedang mereka saling beradu, Bindu dan Jagannath terlibat dalam pertarungan
pedang, gulungan surat pejanjian mereka terjatuh ketika mereka saling beradu
kekuatan menangis serangan pedang satu sama lain, pedang Bindusar terlepas dari
tangannya tapi Jagannath terus menyerangnya, semua orang berlarian dan terkejut
ketika melihat jagannath dan Binudar bertarung. Bindusar menggunakan kainnya
untuk membuang pedang Jagannath, Ashoka akan menghampiri ayahnya tapi Devi
mencegahnya, Bindusar mengambil gulungan suart itu, ketika Jagannath mau
memintanya dia melihat kesekeliling koridor semua anggota keluarga kerajaan
telah berkumpul ditempat mereka.
Precap : Lasednra datang menemui
Ashoka, Ashoka mengatakan pada Lasendra “ tidak harus mengingatkan ayah
tentang janjinya, aku telah membuat rencana. Kali ini ayah ku ada
dipihak ku, mungkin ayah telah membuat
Sushim menjadi pangeran Magadh dan
Siamak menjadi Raja Muda Takshshila tapi aku akan membunuh mereka berdua
sebelum itu terjadi”. Saat itu cahru melewati depan kamar Ashoka, dan
mendengarkan Ashoka “Saudara ini akan
membunuh saudara-saudaranya sendiri, Ini akan menjadi pertama kalinya dalam
sejarah ketika seorang saudara akan membunuh saudara-saudaranya sendiri.” Aku akan
membangun persatuan India setelah menjadi Samrat dari Magadh! “Charu tertegun
mendengar semua itu dari luar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar